Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Supaya Data Jumlah Positif Tidak Bertambah

Kepala Daerah Tekan Agar Dokter Kurangi Tes PCR

Sabtu, 4 Juli 2020 06:56 WIB
Ilustrasi tes polymerase chain reaction (PCR). (Foto: Istimewa)
Ilustrasi tes polymerase chain reaction (PCR). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koalisi Warga Untuk Lapor Covid-19 (LaporCovid19. org) memberikan kabar yang bikin kita geleng-geleng. Koalisi itu menyampaikan ada beberapa kepala daerah menekan dokter agar mengurangi tes polymerase chain reaction (PCR). Tujuannya agar kasus pasien positif corona tidak bertambah.

“Lapor Covid-19 mendapat informasi dari sejumlah dokter yang ditekan kepala daerah agar mengurangi tes PCR dan hanya memakai tes cepat (rapid test) antibodi agar kasus positif di daerah tidak bertambah,” kata anggota Koalisi Warga untuk Lapor Covid-19, Ahmad Arif dalam potongan tweetnya di akun Twitternya, kemarin.

Baca juga : Jumlah Kasus Positif Nambah Terus, Sekarang Jadi 43.803

Ahmad Arif menyebut tiga daerah yang menekan tenaga kesehatan (Nakes). Dia menyarankan, pemerintah meninjau ulang penggunaan tes cepat dengan antibodi karena rentan disalahpahami dan disalahgunaan. Sebaiknya pemerintah fokus saja memperbanyak tes PCR. Apalagi banyak hasil rapid test tidak divalidasi. Dan, tidak ada negara lain sukses kendalikan wabah dengan tes cepat antibodi sebagai diagnosa.

Tak hanya itu, di lapangan tes itu membingungkan masyarakat. Banyak yang dites cepat hasilnya nonreaktif namun tes PCR-nya negatif.

Baca juga : Kasus Positif Bertambah 1.331, Pasien Meninggal Bertambah 63 Orang

Anggota koalisi lainnya, Irma Hidayana mengamini kabar kepala daerah menekan Nakes. “Iya betul, ada laporan dari beberapa orang. Salah satunya nakes yang juga kolaborator kami,” kata Irma seperti dikutip kumparan.com.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.