Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jenderal Temani Djoko Tjandra Naik Private Jet
Ya Ampun, Segini Bobroknya Penegak Hukum di Negeri Ini
Minggu, 19 Juli 2020 07:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Fakta terbaru terkait jenderal mbalelo yang berurusan dengan buronan Djoko Tjandra semakin menunjukkan begitu bobroknya penegak hukum di negeri ini. Hal ini terungkap dari peran Brigjen Prasetijo Utomo yang ternyata kejahatannya bukan sekadar menerbitkan surat jalan dan pencabutan red notice bagi Djoko Tjandra. Jenderal bintang 1 ini diketahui ikut terbang bersama Djoko Tjandra memakai private jet ke Pontianak, Kalimantan Barat.
Fakta memalukan itu diungkapkan Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman. “Dalam catatan saya, Prasetijo juga pernah ikut mengawal Djoko Tjandra ke Pontianak pakai private jet. Dia begitu diistimewakan agar lancar keluar masuk Indonesia,” ujar Boyamin dalam diskusi virtual bertajuk ‘Ironi Djoko Tjandra dan Tim Pemburu Koruptor’, kemarin. “Untuk mengamankan jalan Jakarta-Pontianak dia pakai surat jalan yang diterbitkan Prasetijo Utomo,” tambahnya.
Boyamin mengatakan, Djoko Tjandra masuk Indonesia dari Malaysia melalui jalur tikus Entikong ke Pontianak. Setelah sampai di Pontianak, Djoko Tjandra akan menggunakan pesawat komersil atau jet pribadi menuju Jakarta. Menurutnya, praktik ini bukan pertama kalinya. “Beberapa kali. Pernah pakai private jet, Lion, dan pesawat komersil. Ini berulang,” ungkap Boyamin.
Baca juga : Soal Buronan Djoko Tjandra, Jenderal Berani Makan Jenderal
Namun, kata dia, Djoko tidak pernah lama di Indonesia. Hanya sekitar dua hingga tiga hari. Selama di Tanah Air, dia mengendap-endap. Ketika Covid-19 merebak, Djoko lebih leluasa. “Kebetulan saat ini Covid-19 pakai masker pakai topi,” ucap Boyamin.
Dikonfirmasi soal ini, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono tak membantah omongan Boyamin Saiman. Awi membenarkan, Prasetijo berangkat ke Pontianak bersama Djoko Tjandra. “Iya, bersama (ke Pontianak),” ujar Awi.
Namun Awi menegaskan, bila kepergian Prasetijo itu tanpa izin pimpinannya, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo. “Dia buat surat sendiri, tanda tangan sendiri. Dia berangkat, berangkat sendiri,” imbuhnya.
Baca juga : Bukan Djoko Tjandra, Yang Tes Corona di Pusdokkes Polri
Karena itu, Awi memastikan, tidak ada keterlibatan pimpinan korps baju cokelat dalam perkara ini. “Jadi dia (Prasetijo) sendiri yang harus bertanggung jawab,” tegas Awi.
Status Djoko dalam surat jalan yang tercantum sebagai konsultan Bareskrim, ditambahkan Awi, juga merupakan “karangan” Prasetijo. “Harus diluruskan kalau itu karangan, itu palsu, itu bohong,” tuturnya.
Brigjen Prasetijo sudah dicopot dari jabatannya. Pencopotan itu tertera dalam surat telegram Kapolri bernomor ST/1980/VII/ KEP./2020 tertanggal 15 Juli 2020. Dia kemudian menjalani pemeriksaan di Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) dan ditahan selama 14 hari di ruang khusus Provos Mabes Polri.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya