Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Achmad Yurianto

Dulu Jubir, Kini Jutik

Kamis, 30 Juli 2020 05:43 WIB
Mantan Jubir Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto (Foto: Tangkapan layar)
Mantan Jubir Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto (Foto: Tangkapan layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di awal-awal wabah corona, Achmad Yurianto seperti “selebritis”. Tiap sore, wajahnya muncul di layar kaca dan di Youtube untuk mengabarkan perkembangan wabah corona. Namun, sejak 21 Juli lalu, dia tidak lagi muncul karena tidak lagi menjabat jubir corona. Ngapain saja Yuri saat ini? "Saya menjadi jutik alias juru ketik," katanya.

Tugas baru menjadi jutik ini diceritakan Yuri dalam acara “Ngopi Pagi” virtual Rakyat Merdeka, kemarin. Acara dipandu Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara, yang ditemani dua wartawan senior: Ratna Susilowati dan Budi Rahman Hakim. 

Kiki membuka diskusi dengan menanyakan kesibukan Yuri saat ini. "Silakan Bapak memberikan paparannya," ujar Kiki. Yuri menjawab dengan guyonan. "Ngopi kok paparan sih. Ngopi ya ngobrol gitu loh... He-he-he... Paparan, kayak seminar... He-he-he," kelakar Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes ini. Sontak, semua ketawa.

Baca juga : Khofifah Lantik Dirut Baru Bank Jatim

Sebetulnya, kata Yuri, ketika ditunjuk Presiden Jokowi sebagai jubir corona, kerjaannya masih sejalan dengan jabatan yang diemban di Kemenkes. Ketika itu, ia masih menjabat sebagai Sekretaris Ditjen P2P. Tidak lama setelah jadi jubir, ia naik kelas menjadi Dirjen. "Saya bersyukur," ucapnya.

Yuri cerita, selama menjadi jubir, kesehariannya tidak hanya mengumpulkan dan menganalisis data corona, tapi juga penyakit menular lainnya di seluruh provinsi di Indonesia. Mulai dari malaria, TBC, HIV/AIDS, rabies hepatitis, dan lainnya. Sebab, dia juga menjalankan tugas sebagai Dirjen P2P.

Khusus data corona yang masuk hingga pukul 12 siang, ia kaji dan analisis dengan timnya. Pukul 15.30, data dan hasil kajian itu ia paparkan ke layar kaca. Setiap hari, tanpa libur. Hingga setop di hari ke-140. 

Baca juga : Kejuaraan Dunia Junior, Indah Ingin Husnul Khatimah

Setelah tidak menjadi jubir, aktivitas Yuri berkurang. Kini, dia fokus mengumpulkan data. "Dulu juru kbicara, kalau sekarang jadi juru ketik," tuturnya.

Ia meminta agar publik tidak memaknai ketidakmunculannya di layar kaca sebagai pertanda bahwa corona sudah berakhir. Virus mematikan itu masih ada. Bahkan terus meningkat. Hanya cara ia meng-update saja yang berbeda.

Sekarang, setiap data yang dikumpulkan, dipaparkan di portal covid19.go.id. "Jadi tidak ada yang beda. Kalau dulu juru bicara, sekarang juru ketik dan juru tulis saja," ulangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.