Dark/Light Mode

Jalani Instruksi Kemendikbud

Universitas 17 Agustus Gelar Wisuda Secara Online

Kamis, 30 Juli 2020 18:30 WIB
Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 Rudyono Dharsono. (Foto: Istimewa)
Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 Rudyono Dharsono. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 (UTA '45) Jakarta, Rudyono Dharsono menjelaskan pihaknya telah melakukan wisuda secara online/daring pada 27 Juli 2020 lalu.

Rudy mengatakan wisuda online ini merupakan mandat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) demi menekan penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Kita tidak diperkenankan menggelar wisuda secara offline. Tapi, sesuai peraturan tetap harus menggelar wisuda bagi lulusan, Karenanya kita laksanakan secara online," kata Rudy, di Kampus UTA '45, Jakarta, Kamis (30/7).

Baca juga : BNI dan Univeritas Negeri Malang Kelola Dana Penelitian Makin Oke

Lebih lanjut Rudy mengatakan belakang muncul postingan di media sosial kalangan mahasiswa dan calon peserta wisuda serta alumni UTA '45, yang menyudutkan baik langsung kepada individu pimpinan kampus maupun secara institusinya akhirnya merugikan citra kampus.

"Postingan antara lain masalah pelaksana wisuda online yang dianggap tidak etis oleh pihak-pihak yang merasa keberatan. Padahal, apa yang kita lakukan ini sesuai dengan aturan dari Kemendikbud," lanjut Rudyono.

Ia melanjutkan, karena situasi yang belum menentu akibat corona, pihak kampus memutuskan melaksanakan wisuda secara online. Wisuda ini juga hanya ditawarkan bagi mahasiswa yang ingin mengikuti saja.

Baca juga : KKP Fasilitasi Kredit Nelayan Secara Online

"Kampus tidak pernah memaksa bagi mahasiswa yang tidak ingin ikut serta, jadi kita mengakomodir wisuda online dan wisuda offline saat nanti Covid-19 telah selesai dan kondisi kembali seperti semula," ujarnya.

Rudyono menjelaskan, untuk pengalokasian anggaran wisuda, menjadi satu bagian dari sistem dan proses belajar mengajar yang tidak dapat dipisahkan, namun pelaksanaannya kami buat sebagai cicilan, agar dapat meringankan beban biaya perkuliahan yang harus ditanggung oleh anak didik.

"Atas beberapa hal tersebut, kampus merasa keputusan ini sudah tepat. Tapi, ada kekecewaan atas adanya postingan secara masif oleh alumni peserta wisuda online di medsos," ujar Rudy.

Baca juga : Bangkitkan Ekonomi, Bandung Gelar Great Sale Go Online 2020

"Oleh karenanya, dalam waktu dekat, pihak yayasan akan mengundang Rektor, mahasiswa maupun Alumni, untuk melakukan pembicaraan untuk meluruskan masalah ini, pungkas Rudy. [SRI]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.