Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dapat Atensi Dari Presiden
Ini 10 Provinsi Dengan Jumlah Kasus Stunting Tertinggi
Rabu, 5 Agustus 2020 20:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo meminta pelaksanaan program penurunan kasus stunting--gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis-- difokuskan di 10 provinsi dengan jumlah kasus stunting tertinggi.
"Kita fokus saja menurunkan angka stunting di 10 provinsi yang memiliki prevalensi stunting tertinggi," katanya saat membuka rapat terbatas mengenai percepatan penurunan stunting yang dihadiri oleh menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (5/8).
Sepuluh provinsi dengan kasus stunting tinggi yang dimaksud Presiden meliputi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
Baca juga : Dicela Presiden Napoli, Nama Sarri Tetap Wangi
Presiden meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan gubernur di provinsi-provinsi tersebut fokus mengurangi angka kasus stunting.
"Untuk itu saya juga ingin minta para gubernur, nanti Mendagri juga bisa menyampaikan gubernur, bupati, wali kota, sampai ke kepala desa terutama agar 10 provinsi tersebut agar betul-betul fokus dan konsentrasi untuk penurunan stunting," kata Presiden.
Presiden mengatakan bahwa angka kasus stunting yang mencapai 37 persen pada 2013 sudah turun menjadi 27,6 persen pada 2019.
Baca juga : Rapat dengan Presiden FIFA, Ketum PSSI Lapor Persiapan Piala Dunia U-20
"Ini ada penurunan cukup lumayan tapi saya kira ini tidak cukup. Kita harus menurunkan lebih cepat lagi dan target kita, seperti yang saya sampaikan ke Menteri Kesehatan, di 2024 kita harus bisa turun menjadi 14 persen," katanya.
Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan tinggi anak-anak seusianya.
Gangguan ini dapat terjadi akibat kekurangan gizi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan.
Baca juga : Update Corona: Jumlah Kasus Baru Sudah Loncati Angka 2.000, Totalnya Kini 104.432
Organisasi Kesehatan Dunia menempatkan Indonesia di posisi ketiga dalam daftar negara dengan prevalensi stunting tertinggi di Asia pada 2017 dengan angka kasus stunting mencapai 36,4 persen.
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan jumlah balita yang mengalami stunting turun menjadi sekitar tujuh juta atau 30,8 persen dari 37,2 persen pada 2013. Angka kasus stunting turun lagi menjadi 27,6 persen pada 2019. [FAZ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya