Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis sama sekali tidak terkesan dengan kesuksesan yang diraih Maurizio Sarri usai membawa Juventus menyegel Scudetto Serie A musim 2019/20.
Titel juara musim ini merupakan yang kesembilan diraih secara beruntun oleh klub berjuluk Bianconeri, dengan kampanye menyisakan dua pertandingan berkat kemenangan 2-0 atas Sampdoria di Turin, Senin (27/7) lalu.
Bagi Sarri, pencapaian ini sangat luar biasa dan bersejarah. Eks juru taktik Napoli dan Chelsea itu menjadi pelatih tertua yang mampu memenangkan Scudetto.
Baca juga : Gelandang Persija Evan Dimas Siap Berjuang Buat Timnas
Dengan usianya yang sudah 61 tahun, Sarri melewati rekor Nils Liedholm, yang menjadi juara bersama AS Roma musim 1982/83 kala berusia 60 tahun. Namun, De Laurentiis justru menyindir Sarri yang disebutnya tidak berani mengambil tantangan membawa Napoli, yang pernah ditanganinya antara 2015 dan 2018, meraih Scudetto.
“Yang bisa saya katakan adalah sebenarnya itu sangat disayangkan, karena jika ia tetap di Napoli, mungkin ia bisa membantu kami memenangkan Scudetto,” sindir De Laurentis kepada Sky Sport Italia.
Sen timen D e Laurentis tak bisa di lepaskan dari proses kepin- dahan Maurizio Sarri ke Juventus yang sempat menimbulkan pro dan kontra. Sebab, pelatih berkacamata itu sudah sangat melekat dengan publik Napoli dan menjadi musuh Juventus di Serie A Italia.
Baca juga : Biden Cap Trump, Presiden AS Pertama Yang Rasis
Namun Sarri tetap menerima tawaran untuk melatih mantan klub rivalnya tersebut di Serie A Italia. Meski dicela bos eks almamater- nya, di luar Italia, nama Sarri masih harum.
Pelatih Everton, Carlo Ancelotti memuji pencapaian pelatih Juventus, Maurizio Sarri yang membawa Bianconeri mempertahankan scudetto musim ini. Sarri mendapatkan banyak kritik karena kemampuannya dalam melatih dinilai monoton. Namun bagi Ancelotti apa yang dilakukan oleh Sarri sudah benar.
Dia bekerja dengan baik dengan tak terpengaruh dengan kritik yang datang. Gelar juara adalah jawaban Sarri kepada para pengkritik.
Baca juga : Dihadang Pandemi, Elnusa Optimis Kinerja Tetap Positif
Menurut Ancelotti, pekerjaan yang dilakukan Sarri bukan hal mudah, khususnya jelang akhir musim. Sarri harus memastikan timnya mengunci gelar di tengah kejarah klub rival yang terus menempel. Namun Sarri akhirnya berhasil melakukan pekerjaannya dengan apik. Ancelotti juga menilai Sarri sukses beradaptasi dengan baik pada musim pertamanya di Juventus.
Ancelotti yakin Sarri akan membawa dampak besar kepada tim di musim keduanya. “Sarri layak berada di klub besar seperti Juventus. Kritik itu normal, tetapi kita berbicara tentang tim terbaik di Italia saat ini,” katanya Tribal Football. [KW]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya