Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kumpulkan Massa Di Masa Pandemi

Deklarasi KAMI Tak Hargai Tim Medis Dalam Perjuangan Lawan Corona

Senin, 17 Agustus 2020 23:53 WIB
Sekjen HMI MPO Laode Muhammad Farid
Sekjen HMI MPO Laode Muhammad Farid

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dibentuk mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin dan kawan-kawan pada Selasa (18/8) besok di Tugu Proklamasi menuai kritikan. 

Soalnya, pengumpulan massa di tengah pandemi Covid-19 dianggap melanggar protokol kesehatan. 

Baca juga : Ini 5 Hal Berbeda Dalam Sidang Tahunan MPR 2020

"Kegiatan di tengah pandemi dengan mengumpulkan massa tidak menghargai tim medis yang tengah berjuang menjadi garda terdepan," ungkap Sekjen HMI MPO Laode Muhammad Farid, dalam rilis yang diterima RMco.id, Senin (17/8). 

Selain itu, lanjut Laode, kegiatan KAMI juga dituding tidak menghargai Anies Baswedan selaku Gubernur DKI yang sudah mengimbau masyarakat tidak melakukan kegiatan kerumunan massa di tengah Pandemi Covid-19. 

Baca juga : Ekspor Pertanian Melesat di Tengah Pandemi, Sektor Lain Perlu Didorong

Selain itu, deklarasi KAMI juga dinilai kental dengan sarat kepentingan politis. Kemunculan organisasi masyarakat dalam berbagai jenis, khususnya KAMI, diharapkan tidak menambah masalah baru bagi bangsa Indonesia.

"Di tengah krisis malah bikin manuver politik yang bisa menjadi masalah baru. Mestinya ikut bantu pemerintah menyelesaikan krisis ini," tuturnya.

Baca juga : Resmikan Masjid, Pemkab Taput Miniatur Kerukunan Beragama

Laode pun berpesan kepada para punggawa KAMI yang disebutnya sebagai penumpang gelap yang ketinggalan 'kereta' Pilpres 2019, untuk bersabar menanti perhelatan pesta demokrasi 2024 jika ingin berkuasa.

"Mantan pejabat kalau ingin berkuasa, bersabarlah sampai 2024. Pilpres baru satu tahun berjalan sudah tidak sabar ingin menjatuhkan pemerintah. Ini preseden buruk bagi perkembangan demokrasi," tandas Laode. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.