Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Hasil survei terbaru Citra Publik – LSI Denny JA menunjukkan, masyarakat Jember, Jawa Timur tetap cemas dan cenderung tidak puas terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dalam penanganan wabah virus corona atau Covid-19.
Untuk diketahui, Kabupaten di bawah pimpinan Bupati Jember Faida itu memiliki alokasi anggaran untuk penanganan corona lebih dari Rp 400 miliar, namun tak membuat masyarakat Jember puas.
Hasil survei menyebutkan, kekhawatiran publik Kabupaten Jember terhadap potensi tertular virus corona cukup tinggi. Sebesar 98 persen publik menyatakan bahwa mereka pernah mendengar informasi mengenai virus.
Baca juga : Mandiri Syariah Jaminkan Pembiayaan SME dan Mikro
"80,1 persen publik sangat/ cukup percaya dengan adanya virus Covid-19 dan sebesar 58,4 persen publik menyatakan virus Covid-19 ini sangat berbahaya/berbahaya," kata peneliti Citra Publik – LSI Denny JA, Rully Akbar, Selasa (28/7).
Dikatakan, hanya sebesar 46,7 masyarakat yang menyatakan ada kemajuan yang dilakukan pemerintah dalam menangani virus ini. Sebesar 26 persen menyatakan tidak ada kemajuan dan sisanya tidak menjawab.
Idealnya kata Rully, pada pemerintah yang dianggap berhasil oleh publik harus mendapat poin kemajuan di atas 75 persen. Mayoritas publik (57,2 persen) menyatakan tidak pernah mendapat bantuan sosial.
Baca juga : Edukasi Terus Pedagang Tentang Bahaya Corona
Mereka yang menyatakan pernah mendapat bantuan sebesar 30,3 persen, dan 12,5 persen tidak menjawab. Rully mengatakan, survei ini dilakukan secara tatap muka, dengan protokol kesehatan yang ketat pada tanggal 9-13 Juli 2020, menggunakan 1.000 responden yang tersebar di seluruh kecamatan, dengan Margin of Error (MoE) sebesar +/- 3,16 persen.
Selain survei kuantitatif, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif untuk memperkuat temuan dan Analisa.
"Dalam hal kinerja pemerintah dalam menangani corona, hasil survei menemukan setidaknya 5 (Lima) persepsi negativ atau rapor merah atas kinerja Pemerintah Kabupaten Jember," lanjut Rully.
Baca juga : Korut Sudah Kemasukan Corona
Pertama, mayoritas publik (57,2 persen) menyatakan tidak pernah mendapat bantuan sosial. Mereka yang menyatakan pernah mendapat bantuan sebesar 30,3 persen dan 12,5 persen tidak menjawab.
Rapor merah kedua atas penanganan Covid-19 di Kabupaten Jember adalah persepsi terhadap kondisi ekonomi masyarakat menjadi lebih/ jauh lebih buruk.
Sebesar 66,2 persen publik menyatakan kondisi ekonomi mereka dalam keadaan lebih buruk saat adanya wabah Covid-19.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya