Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kecerdasan Artifisial, Dasar Inovasi Indonesia di Masa Depan

Kamis, 20 Agustus 2020 17:15 WIB
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang PS Brodjonegoro. [Foto: Ristekbrin]
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang PS Brodjonegoro. [Foto: Ristekbrin]

RM.id  Rakyat Merdeka - Kecerdasan artifisial harus jadi dasar keunggulan inovasi Indonesia di masa depan. Hal ini ditegaskan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang PS Brodjonegoro.

"Kita harus menjadikan inovasi sebagai spirit, semangat yang muncul di kalangan masyarakat kita. Karena hanya dengan menjadi masyarakat inovatif lah kita bisa menciptakan negara maju," kata Menristek Bambang dalam keterangan tertulisnya kepada media, Kamis (20/8).

Kecerdasan artifisial di Indonesia, lanjutnya, harus bermanfaat bagi masyarakat. Juga harus mampu menciptakan efisiensi dalam perekonomian dan mampu menjadi dasar keunggulan inovasi Indonesia di masa depan.

Baca juga : Kereta Api Dukung Penuh Indonesia Maju, Kuat dan Sehat

Hal itu disampaikan Bambang saat menjadi pembicara dalam seminar virtual yang diinisiasi oleh Asosiasi Big Data & AI (ABDI) dengan tema "Strengthening Research & Innovation with AI to Foster Economic Recovery", Rabu (19/08).

Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN mengapresiasi setiap inisiatif yang dilakukan agar kecerdasan artifisial dapat mewarnai berbagai sektor dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Kecerdasan artifisial menjadi salah satu upaya bagi Indonesia agar tidak hanya menjadi pasar melainkan juga mampu menjadi pemain dari revolusi industri 4.0.

"Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar dari revolusi industri ke-4, Indonesia harus bisa menjadi pemain. Salah satunya pemain dalam kecerdasan artifisial," ujarnya

Baca juga : 54 Tahun Sritex Karya Indonesia Untuk Dunia

Bambang mengatakan, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan inovas, Indonesia harus mampu menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam yang dimiliki.

"Ekonomi kita tidak boleh hanya bergantung kepada ekstraksi sumber daya alam, baik itu hasil pertanian maupun hasil tambang. Tapi dengan sentuhan teknologi dan sentuhan ilmu pengetahuan, kita harus menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam yang kita miliki," terangnya.

Inovasi, lanjut Bambang lagi, menjadi penggerak kemajuan bangsa dan negara yang maju hanya bisa diciptakan oleh masyarakat yang inovatif. KPJ

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.