Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Maret 2021, Bibit Vaksin Merah Putih Bisa Diserahkan ke Bio Farma untuk Uji Klinis

Kamis, 3 September 2020 17:52 WIB
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro (kanan) dan Kepala Satgas Covid-19 Letjen Doni Monardo, di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana Jakarta, Selasa (2/9). (Foto: Istimewa)
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro (kanan) dan Kepala Satgas Covid-19 Letjen Doni Monardo, di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana Jakarta, Selasa (2/9). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro menyampaikan perkembangan terkini vaksin corona buatan Indonesia. Menurut Bambang, Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Eijkman itu sudah mencapai 40 persen dari keseluruhan tahapan.

“Sedang disiapkan sel mamalia, sel ragi, dan akhir tahun uji pada hewan. Pada sekitar Maret 2021, bibit vaksin bisa diberikan kepada Bio Farma untuk scale up produksi dimulai uji klinis tahap I, II, III,” jelas Bambang dalam konferensi pers virtual Satuan Tugas Penanganan Covid-19, di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana Jakarta, Selasa (2/9).

Baca juga : 2022, Vaksin Merah Putih Diharapkan Siap Pakai

Bambang mengungkapkan, setidaknya Indonesia membutuhkan 300-400 juta ampul vaksin Covid-19. Hal ini mengacu kondisi Indonesia yang memiliki penduduk 260 juta jiwa, yang semuanya tentu membutuhkan vaksin. Oleh karena itu, Bambang menyampaikan pentingnya kemandirian pengembangan vaksin Covid-19. Dia mengapresiasi banyak peneliti dari berbagai instansi terlibat berupaya mengembangkan dan melahirkan bibit vaksin yang nantinya siap untuk diproduksi.

Kemenristek mengidentifikasi lima institusi yang mengembangkan Vaksin Merah Putih untuk mengatasi pandemi Covid-19. Lembaga Eijkman mengembangkan vaksin berbasis platform subunit protein rekombinan dan inactivated virus atau virus yang dilemahkan. Universitas Indonesia mengembangkan vaksin dengan tiga platform yaitu DNA, RNA, dan virus like particle. Institut Teknologi Bandung dan Universitas Airlangga masing-masing mengembangkan vaksin dengan platform adenovirus. Sementara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan.

Baca juga : Gratis, Sertikasi Halal Juga Bisa Dikeluarkan Oleh Ormas Islam

Mutasi D614G
Bambang mengatakan, mutasi pada virus corona tipe SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak akan mengganggu upaya pengembangan vaksin yang saat ini tengah dilakukan. Dia pun mengimbau masyarakat tidak panik berlebih terhadap mutasi D614G, namun harus tetap waspada penuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio membenarkan hal tersebut. Amin menjelaskan, mutasi virus ini tidak merubah struktur maupun fungsi dari receptor-binding domain (RBD) atau domain pengikat reseptor yang bertugas menjangkiti bagian protein manusia. Amin mengatakan kinerja vaksin tidak akan terganggu selama vaksin ditujukan pada RBD yang merupakan bagian dari virus spike yang dijadikan target vaksin.

Baca juga : Waspada, Tanpa Uji Klinis Bisa Menjadi Racun Lho...

“Meskipun perubahan terjadi pada spike protein, namun pada lokasi yang berbeda. Sehingga receptor-binding domain (RBD) tidak terganggu, selama vaksin ini ditujukan terhadap RBD maka tidak akan mengganggu kinerja vaksin,” terang Amin. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.