Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
UU Masih Dibahas DPR
Perawatan Sukhoi Bakal Diserahkan Ke Belarus
Kamis, 14 Februari 2019 14:03 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akan melakukan kerja sama dengan Belarus. Kerja sama ini untuk pemeliharaan dan perawatan pesawat sukhoi. Hal itu dikatakan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di Rapat Paripurna DPR, di Senayan, Jakarta, kemarin.
Menurutnya, Belarus adalah negara yang mempunyai keunggulan di bidang industri pertahanan. Karenanya, pemerintah berusaha membangun kerja sama dengan negara pecahan Uni Soviet itu. “Belarus adalah salah satu negara yang mempunyai keunggulan di bidang industri pertahanan,” kata Ryamizard.
Dalam rapat tersebut, Pemerintah dan DPR sepakat untuk mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentang Pengesahan Persetujuan antara RI dan Pemerintah Republik Belarus tentang Kerja Sama Industri Pertahanan untuk disahkan menjadi undang-undang.
Baca juga : Petani Ngambek, Teriak Tolong Didengarkan Ya!!
Menurut Ryamizard, Belarus merupakan negara alternatif untuk melakukan kerja sama dalam pemeliharaan pesawat suk- hoi milik TNI Angkatan Udara. Selain itu, Belarus juga memiliki komitmen untuk melakukan transfer of technology industri pertahanan.
“Dengan disetujuinya rancangan undang-undang ini oleh DPR, maka kita telah memiliki landasan hukum bagi kerja sama di bidang pertahanan,” kata Ryamizard.
Ryamizard menjelaskan, selain dengan Belarus, Indonesia juga sedang berusaha menjalin kerja sama dengan Turki. Bahkan, kedua negara ini akan menyepakati Defence Cooperation Agreement (DCA) yang akan ditandatangani Ryamizard dan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.
Baca juga : Prabowo Mengejar, Jokowi Tak Terkejar
Ryamizard menjelaskan, DCA merupakan payung hukum bagi kerja sama pertahanan secara komprehensif. “Indonesia berharap, hal ini menjadi awal yang baik bagi kedua pihak. Dengan kerja sama dan komunikasi kedua pihak, semoga dalam waktu dekat dapat ditandatangani,” jelas Ryamizard.
Menurutnya, selain DCA, sebenarnya kedua negara juga sudah menjalin kerja sama industri pertahanan melalui Agreement on Defence Industry Cooperation between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Turkey” yang ditandatangani di Ankara pada 29 Juni 2010.
Menhan menjelaskan, hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Turki sangat penting, terlebih sebagai sesama negara dengan penduduk mayoritas muslim dan juga negara demokrasi modern. “Indonesia memiliki duta besar di Ankara begitu juga Turki memiliki duta besar di Jakarta, dan konsulat kehormatan di Medan sejak Mei 1996. Kedua negara merupakan anggota penuh World Trade Organization (WTO), Organisation of Islamic Cooperation (OIC), dan negara G-20 ekonomi utama,” kata Ryamizard.
Baca juga : Kyai Maruf Yakin Relawan Sumbang Suara Besar
Untuk diketahui, kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Turki semakin diperkuat dengan adanya kunjungan Kepala Negara Presiden Joko Widodo ke Ankara pada Juli 2017. Selain agreement di bidang ekonomi dan perdagangan, juga disepakati untuk mening- katkan kerja sama pengembangan bidang kedirgantaraan dan komunikasi. [DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya