Dark/Light Mode

Pemerintah Blak-blakan Soal Pananganan Covid-19

Awalnya Tidak Siap, Kini Mengkhawatirkan

Jumat, 4 September 2020 07:51 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (Foto: Twitter @BNPB_Indonesia)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (Foto: Twitter @BNPB_Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus corona semakin menggila. Grafiknya terus nanjak. Beberapa pekan terakhir, penambahannya selalu di atas 2.000. Dua hari ini bahkan di atas 3.000. Pemerintah mengakui kondisi ini mengkhawatirkan. Pemerintah juga jujur, di awal corona datang tidak siap, dan sampai sekarang belum bisa menaklukkan wabah dari Wuhan, China itu.

Sejak kasus pertama dilaporkan 2 Maret lalu, pemerintah melakukan berbagai cara dan upaya melawan corona. Bagaimana hasilnya? Sudah 6 bulan berlalu, upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil memuaskan. Pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Maret-Mei lalu, jumlah kasus sempat melandai. Namun, setelah PSBB dilonggarkan, penambahan kasus baru kembali naik, bahkan melesat. 

Baca juga : Perantara Suap Jaksa Pinangki, Adik Iparnya Djoko Tjandra, Meninggal Dunia

Dari data yang dirilis Kementerian Kesehatan kemarin, angka kasus baru mencapai 3.622 orang. Ini angka tertinggi sejak Covid-19 mewabah. Dengan penambahan itu, jumlah kasus positif menembus 184.268 orang. Jika jumlah penambahan konstan di angka 3 ribu, dalam sepekan ke depan jumlah kasus positif akan mencapai 200 ribu orang. Sementara jumlah kematian bertambah 134 orang, sehingga totalnya menjadi 7.750 orang. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengakui, pemerintah belum bisa menaklukkan corona. "Pada saat awalnya Indonesia tidak siap hadapi pandemi ini,” ucapnya, dalam konferensi pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, kemarin.

Baca juga : Wapres Prediksi Angka Kemiskinan Naik Lagi

Wiku menerangkan, seiring berjalannya waktu, Indonesia sempat berhasil mengendalikan dan menekan kasus. “Namun demikian, beberapa minggu terakhir ini terlihat peningkatan jumlah kasus yang signifikan. Ini mengkhawatirkan," ucapnya.

Pergerakan kasus Covid-19, lanjut Wiku, menunjukkan Indonesia belum berhasil menekan dan mencegah penularan corona secara konsisten. Karena itu, dia meminta semua pihak turut aktif. Sebab, melawan pandemi bukan hanya tugas pemerintah. Tapi juga masyarakat. "Dengan cara menerapkan protokol kesehatan," tegasnya. 

Baca juga : Alamsyah Saragih: Sejumlah Kebijakan Mulai Dilonggarkan

Kenapa corona belum bisa ditaklukkan? Epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan, ada yang keliru dalam penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah dalam 6 bulan terakhir. Dia melihat, penanganan Covid yang dilakukan pemerintah lebih mengedepankan penyembuhan. Padahal, cara efektif mengendalikan Covid adalah pengawasan. Maksudnya, lakukan testing, pelacakan kasus, dan isolasi. "Saya harap pemerintah mengubah strategi penanganan," sarannya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.