Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Blak-blakan Soal Pananganan Covid-19

Awalnya Tidak Siap, Kini Mengkhawatirkan

Jumat, 4 September 2020 07:51 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (Foto: Twitter @BNPB_Indonesia)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (Foto: Twitter @BNPB_Indonesia)

 Sebelumnya 
Pandu menjelaskan, pengawasan tidak berarti harus membangun laboratorium baru. Tapi, cukup memperkuat laboratorium yang sudah ada. Peningkatan kapasitas tes di laboratorium akan jauh lebih baik daripada membuat laboratorium baru. Pembangunan laboratorium baru justru memakan waktu. 

"Jadi kita menanganinya secara manajemen pengendalian wabah yang modern, yang menurut saya bisa dilakukan, karena infrastrukturnya sudah ada, manajer-manajernya sudah ada," kata Pandu, dalam diskusi virtual, kemarin.

Baca juga : Perantara Suap Jaksa Pinangki, Adik Iparnya Djoko Tjandra, Meninggal Dunia

Pandu juga meminta pemerintah meningkatkan pelacakan kasus dengan menguatkan layanan primer, seperti Puskesmas. Penguatan Puskesmas penting karena merupakan garda terdepan dalam tracing, promosi kesehatan, dan paling dekat dengan masyarakat. "Penguatan Puskesmas lebih baik daripada penguatan rumah sakit," tuturnya.

Sejumlah negara yang memanfaatkan cara ini terbukti sukses mengendalikan penyebaran Covid. Misalnya, Vietnam dan Thailand. "Kita belajar dari negara-negara yang mirip sama kapasitasnya, di mana mereka memperkuat layanan primer. Ini belum dioptimalkan," kata Pandu.

Baca juga : Wapres Prediksi Angka Kemiskinan Naik Lagi

Ekonom senior, Faisal Basri punya pandangan lain kenapa corona belum bisa ditaklukkan. Kata dia, penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah lebih ke arah ekonomi. Hal tersebut tercermin dalam Perpres Nomor 82/2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

"Kalau dulu Gugus Tugas di bawah Presiden, sekarang di bawah Menteri BUMN. Betul-betul penanganan virus ini lebih ke arah ekonomi," ujar Faisal.

Baca juga : Alamsyah Saragih: Sejumlah Kebijakan Mulai Dilonggarkan

Untuk penanganan Covid-19, ia menilai pemerintah hanya menunggu vaksin corona ditemukan. Padahal, seharusnya pemerintah fokus membenahi wabah. 

Hal senada disampaikan ekonom senior Chatib Basri. Menurut dia, yang harus dikendalikan pemerintah terlebih dahulu adalah sisi kesehatannya. Sebab, membuka sebagian aktivitas ekonomi seperti sekarang, juga tidak akan memberikan hasil maksimal. Jika permasalahan virus tidak bisa diatasi, butuh waktu lama untuk memulihkan ekonomi. Sebab, semua sektor penopang perekonomian terutama konsumsi akan tetap anjlok. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.