Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Perpusnas Dorong Perpustakaan Jadi Pelopor Gerakan Literasi Masyarakat

Jumat, 11 September 2020 20:10 WIB
Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Adin Bondar (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Adin Bondar (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Literasi inklusi merupakan hal penting bagi pembangunan bangsa. Atas hal itu, peran perpustakaan menjadi sangat esensial dalam mengkonstruksi sumber daya manusia demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Deni Kurniadi, mendorong agar Perpustakaan Daerah (Perpusda) dapat menjadi pelopor dalam gerakan literasi masyarakat. "Perpustakaan Nasional terus melakukan terobosan dan inovasi untuk mendorong seluruh perpustakaan di Indonesia menjadi pelopor dan ambil bagian dalam gerakan literasi masyarakat untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat," ujar Deni, dalam webinar "Peran Literasi Informasi dalam Pencapaian Kualitas Kesejahteraan Masyarakat", di Jakarta, Jumat (11/9).

Ia menambahkan, melalui perpustakaan, akan terwujud masyarakat yang memiliki pengetahuan. Budaya membaca menjadi salah satu pilar utama dalam membangun kemampuan kognitif seseorang sehingga dapat meningkat kreativitas, inovasi, dan produktivitas masyarakat.

Baca juga : Gandeng Raisa, AQUA Ajak Para Ibu Jadi Pelindung Kesehatan Bagi Keluarga

Perpusnas, lanjut dia, memiliki komitmen untuk mengubah paradigma perpustakaan, yang pada abad 19 berorientasi pada management collection, yaitu bagaimana mengelola pengetahuan dengan indikator keberhasilan jumlah koleksi yang dimiliki, jumlah pengunjung perpustakaan, menjadi transfer knowledge atau perpustakaan menjadi bagian terpenting dalam peningkatan perubahan kualitas hidup masyarakat. Perpustakaan bertransformasi menjadi tempat yang dapat memberdayakan sumber daya manusia dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Perpustakaan terus dituntut untuk bertransformasi, dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perpustakaan, mampu memerdekakan masyarakat dari belenggu kebodohan dan kemiskinan, memerdekakan manusia melalui pemikiran yang terbuka, melalui karya-karya kreatif dan inovatif sehingga dapat terwujud masyarakat yang cerdas dan sejahtera. “Saat ini, Perpusnas tengah mendorong perpustakaan menjadi pelopor gerakan literasi untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat. Hal tersebut diakomodasi Bappenas dengan meluncurkan kebijakan transformasi pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial," terang dia.

Kebijakan itu diperkuat melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020, dengan menjadikan literasi untuk kesejahteraan sebagai salah satu kegiatan prioritas untuk mendukung prioritas nasional pembangunan manusia. “Perpusnas berkomitmen untuk mengubah paradigma perpustakaan yang dianggap sebagai gudang buku dan bertransformasi menjadi perpustakaan yang dapat memberdayakan masyarakat dengan pendekatan teknologi informasi," terang dia lagi

Baca juga : PDIP Merasa Nggak Nyaman

Perpustakaan, tambah dia, harus bisa bertransformasi sehingga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat. Sehingga dapat mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik menuju kesejahteraan.

Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca, Perpusnas, Adin Bondar, menjelaskan, dalam kompetisi global, Indonesia memiliki peluang sebagai negara yang mampu menjadi negara based on product, bukan based on market terhadap barang dan jasa dalam era liberalisasi ekonomi. Sebab, Indonesia diuntungkan dengan bonus demografi tahun 2045 yaitu 64 persen penduduk Indonesia usia produktif. "Oleh karena itu, tugas sekarang adalah bagaimana membangun masyarakat yang literat melalui pembudayaan kegemaran membaca sejak dini menjadi ikhtiar kolektif masyarakat Indonesia," jelas Adin. 

Sasaran utama dari pembangunan manusia adalah penguasaan terhadap Iptek. Oleh karena itu, literasi itu sangat penting ditumbuhkan di dalam masyarakat yang berpengetahuan. Menciptakan masyarakat yang tidak hanya pintar tetapi juga cerdas dan berbudi pekerti. "Perpustakaan berandil besar membangun masyarakat yang berpengetahuan. Menggugah habitual (perilaku) masyarakat agar kegemaran membaca menjadi gaya hidup. Membaca bukan lagi suatu pilihan tetapi kewajiban agar kesejahteraan membaik," pungkas Adin.

Baca juga : Bahlil: 3 Perusahaan Siap Relokasi Ke Batang

Dalam webinar ini, hadir juga sebagai narasumber Ketua Umum FPPTI Imam Budi Prasetiawan dan Kepala Perpustakaan dan Kajian Informasi Universitas Pelita Harapan Dharma Gustiar Baskoro. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.