Dark/Light Mode

Program KB Terancam Gagal

Pandemi Covid-19 Juga Picu Ledakan Penduduk

Minggu, 27 September 2020 07:18 WIB
Ilustrasi suntik KB. (Istimewa)
Ilustrasi suntik KB. (Istimewa)

 Sebelumnya 
Ia juga mengungkapkan, berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), pada 2017 penggunaan alat kontrasepsi modern mengalami penurunan dari 61 menjadi 57 persen.

“Tentu kita harus berjuang kembali meningkatkan penggunaan kontrasepsi modern,” katanya.

Baca juga : Menpora Dukung Teknopreuner Muda Pemula Sukses di Masa Pandemi Covid-19

Eni menjelaskan, program KB terancam gagal selama pandemi Covid-19 karena beberapa hal.

Di antaranya karena terbatasnya akses masyarakat menuju fasilitas kesehatan (faskes), menunda datang ke faskes karena takut tertular Covid-19, dan faskes yang tutup karena keterbatasan fasilitas protokol kesehatan.

Baca juga : Pemprov DKI dan Bank DKI Gandeng Gopay untuk Mudahkan Pembayaran Pajak

Berdasarkan penelitian Litbangkes Kementerian Kesehatan, ada sekitar 30 persen puskesmas di Indonesia yang tidak aktif selama pandemi Covid-19.

Posyandu yang aktif selama pandemi Covid-19 pun hanya 19,2 persen. Selain itu, beberapa fasilitas kesehatan dialihkan untuk melayani pasien Covid-19, sehingga tidak melayani kesehatan ibu dan anak, termasuk untuk pelayanan KB.

Baca juga : PERHUMAS Sebarkan Optimisme Di Tengah Pandemi Covid-19

“Kondisi-kondisi inilah yang mau tidak mau berdampak pada akses kesehatan,” katanya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.