Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jumlah Kasus Capai 295.499 Orang

Puncak Kasus Corona Tidak Bisa Diprediksi

Sabtu, 3 Oktober 2020 11:48 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito . (Foto: BNPB)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito . (Foto: BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sudah tujuh bulan Virus Corona (Covid-19) melanda Indonesia. Hingga kini masih belum ada tanda-tanda kapan virus itu akan berakhir.

Berdasarkan data pemerintah, kemarin, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 295.499 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito tidak bisa memprediksi puncak kasus Corona di Indonesia. Menurut dia, itu tergantung kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.“Kalau kita ditanya kapan angkanya tertinggi dan kemudian turun? semua tergantung pada kita sendiri.

Baca juga : Masih Ada RS Tidak Jalankan Kepmenkes

Angka ini akan turun pada saat perilaku di masyarakat semuanya kompak menjalankan protokol kesehatan, bergotong-royong,” kata Wiku, kemarin.

Namun, apabila masyarakat mengabaikan protokol kesehatan, maka angka kasus Covid-19 akan kembali naik.

Wiku mengingatkan, masyarakat harus disiplin terhadap protokol kesehatan agar Corona dapat ditekan. Mulai dari mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak minimal satu meter.

Baca juga : Tuh Kan, Pak Mahfud Ngeri Kalau Begini Nih

Kemudian, masyarakat diminta tidak berkerumun. sebab hal itu berpotensi memicu penularan Corona.“Mari kita perangi Covid ini dengan baik dan kita betul-betul bisa menekan kasus ini secara terus menerus tanpa lengah sehari pun,” katanya.

Wiku menuturkan, tingginya penambahan kasus harian Covid-19 akhir-akhir ini disebabkan tingkat penularan yang tinggi di masyarakat. untuk itu, dia meminta ma syarakat yang masih tak percaya Covid-19 sadar betapa bahayanya virus ini.“Ini bukan hoaks, ini kenyataan. tak ada yang kebal dari penyakit ini. Mohon untuk memahami kondisinya, menjalankan protokol ke-sehatan,” jelas Wiku.

Selain itu, Wiku juga mengatakan, pemerintah telah mengajukan permohonan bantuan rapid test berbasis antigen ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO/World Health Organization). Alat rapid test ini bisa mengeluarkan hasil tes Covid-19 dalam waktu 15-30 menit. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.