Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Moeldoko Acungi Jempol Penanganan Corona Di Yogyakarta

Jumat, 2 Oktober 2020 14:31 WIB
Kepala KSP Moeldoko (kiri) bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Foto: Antara)
Kepala KSP Moeldoko (kiri) bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengacungi jempol penanganan Corona yang dilakukan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Pasalnya, penanganan sejalan dengan kebijakan micro lockdown yang tengah didorong pemerintah pusat.

"Langkah-langkah gubernur sangat inovatif. Kita mendengarkan tadi, sejalan dengan apa yang pemerintah pusat ambil yaitu micro lockdown," kata Moeldoko seusai bertemu Sultan HB X di Keraton Kilen, Yogyakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (2/10).

Menurut Moeldoko, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang semakin mikro sangat diperlukan. Misalnya pada lingkup RW atau beberapa rumah saja.

Baca juga : Telkom Group Kurangi Komponen Impor Di Masa Pandemi

"Ini yang sedang diterapkan bapak gubernur dan sangat selaras dengan langkah-langkah kebijakan nasional yang diambil pemerintah pusat," kata dia.

Menurut Moeldoko, Presiden Jokowi telah menekankan agar PSBB tidak serta merta diterapkan secara makro. "Jangan langsung di dalam satu kabupaten dinyatakan PSBB, tidak, tetapi memang kalau kejadiannya dalam sebuah zonasi yang kecil itu perlakuannya semakin mikro," kata dia.

Sementara itu, Sri Sultan HB X menyampaikan, selama ini yang dilakukan di DIY adalah pembatasan di tingkat desa. Pendatang yang masuk, dikontrol lewat lurah, babinkamtibmas, babinsa, dan anak-anak muda. 

Baca juga : Hubungi Retno, Menlu Palestina Kabarkan Rekonsiliasi Hamas-Fatah

“Yang masuk dimintai data berupa nama dan alamat, sebagai kontrol untuk memudahkan penjejakan," kata dia.

Dengan cara itu, ia berharap, tumbuh kesadaran masyarakat karena diposisikan sebagai subjek. Sehingga, tanpa harus digemborkan untuk memakai masker dan sebagainya, masyarakatakan menjalankan itu.

Meski demikian, Sultan tidak memungkiri bahwa dalam perkembangan di lapangan bisa muncul klaster penularan Covid-19. Hal tersebut disebabkan pemerintah tidak mungkin bisa membatasi warga DIY pergi atau pun menutup diri dari pendatang.

Baca juga : Marion Jola, Mantan Dipacari Sahabat

"Yang terpenting itu adalah tracing, sehingga pihak yang kebetulan berada di tempat dan jam yang sama dengan suspect positif, dapat segera ditindaklanjuti," katanya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.