Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini Perang, Satu Menit Lengah, Selesai Sudah...

Kamis, 8 Oktober 2020 06:47 WIB
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi (Foto: Tangkapan layar)
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi (Foto: Tangkapan layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perang melawan Virus Corona tidak boleh nanggung. Apalagi sampai asal-asalan. Perang ini harus total. Semua pihak harus terlibat aktif. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi, mengistilahkannya dengan perang semesta.

Istilah perang semesta ini disampaikan Sonny dalam diskusi digital Rakyat Merdeka bertajuk, "Yuk Ubah Perilaku Kita Mulai Sekarang", kemarin pagi. Diskusi ini dipandu tiga wartawan senior Rakyat Merdeka: Kiki Iswara, Ratna Susilowati, dan Budi Rahman Hakim.

Baca juga : Cakada Yang Keren Edukasi Dan Sosialisasi Hidup Sehat

Sonny menerangkan, perang semesta ini sangat penting karena Corona tak terlihat seperti hantu. Corona juga menyerang siapa saja, tanpa kecuali. Yang lengah akan jadi korban. "Di perang semesta, ada namanya perang berlarut. Kita enggak tahu kapan selesainya ya," ucapnya.

Untuk melakukan perang ini, lanjutnya, semua cadangan pendukung harus dikerahkan. Peran masyarakat pun sangat dibutuhkan. "Seluruh komponen harus dilibatkan, dan masyarakat sebagai garda terdepan dalam menjalankan peperangan ini," ujarnya.

Baca juga : Ketua Satgas Covid-19: Vaksin Terbaik Saat Ini Adalah Protokol Kesehatan

"Sampai kapan perang ini berlangsung?" tanya Ratna, penasaran dengan uraian Sonny. 

Sonny meyakinkan, pandemi ini bisa dilalui, asalkan semua pihak berkontribusi memutus mata rantai penularan Covid-19. Apalagi, pemerintah selalu berupaya dan mengerahkan segala yang dipunya untuk mengatasi pandemi ini. "Sampai kapan? Ya, kita berusaha secepatnya,” jawabnya. Namun, dia kembali menekankan pentingnya peran masyarakat. “Jadi, semuanya tidak bergantung pada kami (pemerintah)." 

Baca juga : Perlindungan Diri, Benteng Pertahanan Utama Tenaga Kesehatan

Sonny menambahkan, ketika gelombang kedua Corona muncul di sejumlah negara di Eropa, negara di Asia Timur berangsur membaik. Sebab, negara di Asia Timur terbiasa menghadapi pandemi. "Seperti halnya Jepang yang terbiasa menghadapi tsunami, sementara kita terbiasa menghadapi gempa bumi dan banjir," terangnya.

Tinggal bagaimana semua lapisan masyarakat bahu membahu menahan hasrat demi menekan penularan. Tatkala diumumkan pandemi, penduduk Asia Timur tanpa disuruh segera menjalankan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, hingga jaga jarak satu sama lain. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.