Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
GMPN: Ada Kelompok Yang Ngarep Demo Tolak UU Ciptaker Chaos
Senin, 12 Oktober 2020 21:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Usai demonstrasi besar di sejumlah daerah pada Kamis (8/10), gelombang aksi massa menolak Omnibus Law UU Cipta Kera (Ciptaker) terus bermunculan. Ketua Gerakan Muda Peduli Nusantara (GMPN) Lendi Octavi menduga, ada sejumlah kelompok yang memanfaatkan demonstrasi ini.
Kata Lendi, kelompok tersebut berharap mendapatkan untung di balik demonstrasi tersebut. Kelompok ini berharap ada gerakan kerusuhan atau chaos seperti tahun 1998.
Baca juga : Boni Hargens: Ada Indikasi Pemain Di Balik Demo Tolak UU Cipta Kerja
"Hati-hati. Gerakan aksi tolak Omnibus Law banyak yang memanfaatkan. Ada yang cari untung dengan target chaos seperti 1998," ungkap Lendi, Senin (12/10)
Lendi menyatakan, koreksi kebijakan pemerintah lewat aksi massa memang diperbolehkan. Namun, jangan sampai melanggar dan keluar konstitusi. "Makanya, kami berharap publik cerdas. Kan sudah ada kanalnya, misalnya menempuh jalur judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK)," ungkapnya.
Baca juga : Polda Metro Tetapkan 54 Tersangka Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja
Dia pun setuju, jika ada yang kurang dari Omnibus Law UU Ciptaker, terutama di klaster ketenagakerjaan, harus diperbaiki. Namun, ia melihat, ada yang terusik dengan kebijakan pemerintah dalam UU ini. Dia menduga, ada kelompok mafia pungli perizinan yang mengambil kesempatan memanfaatkan gerakan demo tolak Omnibus Law.
"Seperti diketahui, dalam UU ini perizinan misalnya, akan lebih mudah dan tak banyak pintu. Makanya, mereka yang berada di zona nyaman terusik. Mereka, mafia perizinan, periuknya akan hilang dan gigit jari," duga Lendi.
Baca juga : Ada Pihak Gunakan Demo Tolak UU Ciptaker Untuk Propaganda Politik
"Yang biasa bermain pasti menolak Omnibus Law. Karena peluang pungli tertutup. Selama ini birokrasi jelimet, dari meja ke meja, pasti ada fee. Tengok saja, sudah banyak kepala daerah pakai rompi oranye di KPK," pungkasnya. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya