Dark/Light Mode

Imam Besar Istiqlal: Santri Harus Proaktif Jalankan Protokol Kesehatan, Harus Jadi Contoh

Sabtu, 24 Oktober 2020 10:42 WIB
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar (Foto: Satgas Covid-19)
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar (Foto: Satgas Covid-19)

RM.id  Rakyat Merdeka - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA meminta masyarakat tak perlu mengingkari apa yang telah dilakukan pemerintah, dalam memutus mata rantai Covid-19.

Mantan Wakil Menteri Agama ini menegaskan, metode yang dilakukan pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19 itu sama seperti protokol Nabi Muhammad saat menghadapi virus di eranya.

Baca juga : KAI Konsisten Jalankan Protokol Kesehatan Selama Pandemi Covid-19

Nasaruddin pun mengutip perkataan Nabi Muhammad yang menyebut, kalau berkembang satu virus di suatu tempat, jangan pernah masuk ke tempat tersebut. Kalau telanjur berada di dalamnya, jangan keluar dari tempat itu.

"Protokol yang diterapkan itu mencontoh apa yang dilakukan Nabi. Pandemi itu ada. Kalau dibilang tidak ada, itu melakukan pembodohan terhadap masyarakat. Tanggung jawab itu nantinya," ungkap Nasaruddin dalam Talk Show "Santri Sehat Indonesia Kuat" dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Kamis (22/10).

Baca juga : Bamsoet Minta Sri Mul Aktif Jelaskan Pemanfaatan Utang Luar Negeri

Nasaruddin menambahkan, komunitas santri dan pengelola pesantren tidak boleh berdiam diri.

Komunitas santri harus proaktif dalam mensosialisasikan protokol kesehatan di kalangan internal, dan juga masyarakat. Sebagaimana dulu, santri berperan penting dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.