Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pimpinan Pusat Syarikat Islam (SI) mengecam keras pernyataan Presiden Perancis, Emmanuel Macron yang telah mengeluarkan pernyataan kontroversial dan dianggap menghina umat Islam.
Atas tindakan Presiden Macron tersebut, Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva mengecam dan meminta Presiden Jokowi bertindak tegas dengan mengusir Duta Besar Prancis untuk Indonesia.
Baca juga : Rokhmin Paparkan Strategi Pengembangan Minapolitan Di Dumai
"Pimpinan Pusat SI meminta Presiden Jokowi agar mendeportasi Duta Besar Perancis untuk Indonesia," tulis Hamdan dalam keterangan tertulisnya Kamis (29/10).
Selain itu, SI juga menuntut agar Presiden Macron meminta maaf kepada umat Islam atas sikapnya yang kontroversial dan memicu kemarahan ummat Islam sedunia.
Baca juga : Presiden Prancis, Najis !!!
"Kami juga menyerukan kepada Kaum SI dan kaum muslimin Indonesia agar melakukan boikot terhadap semua jenis barang yang diproduksi dari negara Perancis yang beredar di Indonesia," tambah Zoelva.
Zoelva juga menyebut, bahwa kepenganutan terhadap agama atau kepercayaan tertentu adalah menjadi hak-hak asasi manusia yang wajib dijunjung tinggi oleh siapa pun.
Baca juga : Hari Ini, Jokowi Lantik 12 Dubes LBPP
Oleh karena itu, seorang kepala negara yang berkedudukan sebagai penganjur dan pengayom nilai-nilai moral atas negara yang dipimpinnya, sepatutnya menjaga sikap toleran dan saling menghormati di tengah pergaulan hidup di negara mana pun.
"Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia mulia yang berkedudukan sebagai Nabi dan Rasul. Pembuatan dan mempublikasikan kartun yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad oleh media cetak di Perancis adalah menyinggung perasaan dan bentuk dari pelecehan terhadap umat Islam," tegasnya. (NOV)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya