Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hajar Si Macron

Tepuk Tangan Untuk Menag

Jumat, 30 Oktober 2020 06:07 WIB
Menteri Agama, Fachrul Razi
Menteri Agama, Fachrul Razi

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Agama, Fachrul Razi ikut “menghajar” Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Dia mengecam pernyataan Macron yang menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW.

Atas sikapnya kali ini, Menag yang banyak mengeluarkan pernyataan kontroversial itu, layak dapat tepuk tangan.

Fachrul menilai Macron telah melukai perasaan umat Islam karena mengaitkan agama Islam dengan tindakan terorisme dan tak akan melarang penerbitan kartun Nabi Muhammad.

Fachrul mengingatkan, setiap umat beragama harus menghormati simbol agama yang dianggap suci oleh pemeluk agama lain. “Termasuk terkait pemahaman visualisasi Nabi Muhammad SAW,” tegas Fachrul, kemarin.

Baca juga : Barikade 98 Siap Pasang Badan Untuk Pemerintahan Jokowi

Kebebasan berpendapat atau berekspresi seperti yang digaungkan Macron, jelas Fachrul, tidak boleh melampaui batas atau kebablasan, sehingga mencederai kehormatan, kesucian, dan kesakralan nilai dan simbol agama apapun.

“Menghina simbol agama adalah tindakan kriminal. Pelakunya harus bertanggung jawab atas perbuatannya dan ditindak sesuai ketentuan hukum,” tutur eks Wakil Panglima TNI itu.

Meski demikian, Fachrul mengimbau, umat Islam di Tanah Air tak melakukan tindakan kekerasan untuk mengutuk pernyataan Macron itu.

Diingatkannya, Islam tidak membenarkan tindakan main hakim sendiri. Apalagi dengan melakukan pembunuhan. Keagungan Islam tidak bisa ditegakkan dengan melanggar nilai-nilai kemanusiaan.

Baca juga : Ciptakan Inovasi Kurikulum Pendidikan Dong

“Tunjukkan sikap tegas dengan tetap menjunjung tinggi watak umat beragama yang menolak tindak kekerasan,” imbau Menag.

Selain Fachrul, Menko Polhukam, Mahfud MD, juga mengecam Macron. Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu menilai, Macron mengalami krisis gagal paham dalam persoalan agama.

“Macron harus tahu bahwa agama Islam adalah agama rahmah, tetapi pemeluk agama apa pun akan marah kalau agamanya dihina. Kalau tak paham itu, berarti dia mengalami krisis gagal paham,” cuit Mahfud dalam akun twitter pribadinya @mohmahfudmd, Rabu (28/10).

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) juga sudah memanggil Duta Besar Prancis, Olivier Chambard, untuk menyampaikan kecaman terhadap pernyataan kepala negaranya.

Baca juga : Standarisasi Pasar Tani Dukung Petani Naik Kelas

Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah mengatakan, kepada Dubes Chambard, pemerintah Indonesia menyampaikan langsung keberatan dan kecaman soal pernyataan Macron yang mengaitkan agama Islam dengan terorisme.

“Tidak bisa dibenarkan dan sungguh menyakitkan bagi pemeluk agama tersebut,” tegasnya. Langkah pemerintah mengecam tindakan Macron, dianggap sudah tepat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.