Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sikapi Pernyataan Aliansi Dokter Dunia
Awas Hoaks, Informasi Soal Covid-19 Kudu Disaring Dulu
Jumat, 30 Oktober 2020 06:32 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Masyarakat harus bisa menyaring informasi seputar Virus Corona (Covid-19). Biasakan membaca dari media massa terpercaya yang disampaikan oleh pemilik otoritas.
Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat tidak terjebak hoaks soal Covid-19. Informasi terpercaya bisa diambil dari World Health Organization (WHO), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Satgas Penanganan Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, saat ini banyak video yang disebar dengan narasi yang bisa menimbulkan makna keliru pada publik terkait pandemi Corona.
Baca juga : Netizen Happy Pemerintah Jamin Vaksin Covid Aman
“Konten pada video yang disebarkan oleh kelompok Aliansi Dokter Dunia dalam dunia akademis termasuk ke dalam misinformasi,” ujar Wiku menanggapi video viral sekelompok orang mengatasnamakan Aliansi Dokter Dunia yang mengklaim Covid-19 tidak nyata, Senin (26/10).
Dalam video tersebut, beberapa dokter juga meyakini fakta yang diungkap selama ini terkait data kapasitas rumah sakit dan hasil tes Covid-19 hanya dibuat-buat. Mereka mengklaim seluruh kejadian terkait Covid-19 tidak benar.
“Kami adalah dokter, ilmuwan dan aktivis perdamaian. Dan kami semua mengatakan peristiwa Covid-19 ini tidaklah benar,” jelas Heiko Schoning, salah seorang yang berbicara dalam video viral tersebut, yang mengaku seorang dokter medis dari Jerman.
Baca juga : Wagub Ariza Tinjau Hotel Isolasi Bagi Pasien Covid-19
Wiku menjelaskan, virus memang tak kasat mata. Kehadiran virus baru dapat dirasakan saat mikroorganisme, khususnya yang bersifat pathogen tersebut, dapat menimbulkan manifestasi gejala penyakit pada makhluk hidup.
“Masyarakat harus mampu memilah mana informasi yang benar. Sumber informasi terpercaya antara lain seperti WHO, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Centers for Disease Control (CDC),” jelasnya.
Untuk Indonesia, kata Wiku, informasi yang layak dibaca bisa bersumber dari Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19. Dia mengingatkan, misinformasi dapat mempengaruhi respons individu terhadap informasi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya