Dark/Light Mode

Ganti Kriteria Diagnostik, Pasien Covid-19 di Hubei Melonjak Hingga 10 Kali Lipat

Kamis, 13 Februari 2020 09:10 WIB
Masyarakat China daratan semakin meningkatkan kewaspadaannya terhadap virus Covid-19. (Foto: SCMP)
Masyarakat China daratan semakin meningkatkan kewaspadaannya terhadap virus Covid-19. (Foto: SCMP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Otoritas Kesehatan Provinsi Hubei, China melaporkan jumlah kasus virus Corona yang baru terdeteksi di wilayahnya, tembus ke angka 14.840, Kamis (13/2). Angka ini melonjak hampir 10 kali lipat, dibanding sehari sebelumnya.

Sedangkan angka kematiannya, mencapai 242. Lebih dari dua kali lipat, dibanding angka sebelumnya.

Dengan demikian, sejak mulai terdeteksi pada 31 Desember 2019, Provinsi Hubei - yang merupakan pusat penyebaran Covid-19 - telah mencatat 1.310 angka kematian, dan 48.206 kasus terjangkit.

Baca juga : Sleman Siap Amankan Pasokan Cabe ke Jakarta Hingga 3 Bulan ke Depan

Dalam pernyataan harian yang dilansir South China Morning Post pada Kamis (13/2), Komisi Kesehatan Hubei menyebut, lonjakan jumlah kasus terinfeksi itu terjadi, setelah pihaknya mengganti kriteria diagnostik untuk mengkonfirmasi kasus virus Covid-19, mulai hari ini.

Dalam konteks ini, dokter memiliki diskresi yang lebih luas untuk menentukan terinfeksi atau tidaknya pasien. "Mulai hari ini, kami akan mengikutsertakan jumlah kasus yang terdiagnosis secara klinis ke dalam jumlah kasus yang terkonfirmasi. Sehingga, pasien dapat mendapatkan pengobatan yang lebih tepat," demikian bunyi pernyataan otoritas tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut kriteria baru yang dimaksud.

Sebelumnya, pasien didiagnosis dengan menggunakan perangkat uji, yang pasokannya makin hari makin langka.

Baca juga : Terima Suaka Meksiko, EksPresiden Bolivia Janji Bakal Kembali

Dalam 14.840 kasus terjangkit di Hubei, 13.436 di antaranya terjadi di Wuhan, ibu kota provinsi yang menjadi titik awal penyebaran virus Covid-19.

Virus ditengarai berasal dari pasar basah yang menjual daging dan aneka makanan laut di kota tersebut.

Virus Covid-19 yang kini telah menjalar hingga ke 24 negara di dunia, telah menginfeksi lebih dari 60 ribu orang di seluruh dunia, dengan angka terduga mencapai puluhan ribu. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.