Dark/Light Mode

Antisipasi Lonjakan Pasien Pasca Libur Panjang

RSD Wisma Atlet Siaga Tempat Tidur Dan Nakes

Selasa, 3 November 2020 06:15 WIB
Ilustrasi tempat tidur pasien covid-19. (Istimewa)
Ilustrasi tempat tidur pasien covid-19. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Mayjen Tugas Ratmono mengatakan, sehari pasca libur panjang Cuti Bersama dan Maulid Nabi Muhammad, belum terlihat lonjakan pasien Covid-19 yang masuk di RSD Wisma Atlet.

“Kami belum melihat ada suatu perubahan atas dampak dari tren usai libur panjang kemarin. Kami berharap (libur panjang) tak terlalu berdampak terhadap tingkat hunian,” kata Tugas di acara Talk Show Update RS Darurat Covid-19:

Trend Pasca Libur Panjang di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta secara virtual, kemarin. Meski begitu, Tugas menegaskan pihaknya tak ingin lengah.

Baca juga : Antisipasi Arus Balik Libur Panjang, Pertamina Siapkan Mobile Storage di Ruas Tol Purbaleunyi dan Cipali

Dia telah menyiapkan sejumlah antisipasi bila terjadi lonjakan pasien. Misalnya, ketersediaan tempat tidur dan tenaga kesehatan (nakes) untuk melayani pasien.

Antisipasi itu disiapkan lantaran berdasarkan pengalaman dari beberapa libur panjang sebelumnya, seperti libur panjang pada hari Kemerdekaan 17 Agustus lalu.

“Sekarang libur panjangnya lebih lama lagi. Yang pasti kami siap bila kemungkinan (pasien Covid-19) akan meningkat. Kita harus selalu waspada,” katanya.

Baca juga : BOR Turun, Nakes Wisma Atlet Bisa Rehat Sejenak

Dalam kesempatan itu, Tugas juga mengatakan, penurunan jumlah pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet dalam satu bulan terakhir.

Pada awal Oktober, tingkat hunian di empat tower, yakni tower 4, 5, 6 dan 7 mencapai lebih dari 80 persen. Kini tingkat hunian keempat tower itu sudah menurun.

“Penurunan ini disebabkan beberapa faktor. Pertama, pertambahan kasus (Covid-19) menurun dibandingkan dengan sebelumnya. Kedua, karena angka kesembuhannya meningkat,” jelas Tugas.

Baca juga : Hari Kedua Libur Panjang, Bima Arya Temukan Restoran Dan Cafe Langgar Protokol Kesehatan

Senada, Sekjen Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Iing Ichsan Hanafi mengatakan, secara umum jumlah pasien aktif Covid-19 mengalami penurunan.

“Apakah ini dampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di semua daerah. Atau mungkin juga karena pengetahuan masyarakat yang semakin baik dalam menjaga diri dari Virus Corona. Yang jelas memang ada penurunan,” katanya.

Menurut Iing, karena jumlah pasien aktif turun, kondisi ini dimanfaatkan sejumlah tenaga medis untuk relaksasi. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.