Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tak Ke Istana Terima Bintang Mahaputera
Gatot: Gagal Total Apa Gagah Total..?
Kamis, 12 November 2020 06:12 WIB
Sebelumnya
Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga menjelaskan kenapa pemberian gelar dilakukan bulan November. Pasalnya, sejumlah kalangan menilainya tidak lazim.
Menurut Mahfud, pandemi Covid-19 menjadi alasannya. Penerima tanda kehormatan yang seyogyanya bisa diberikan sekaligus di Agustus, harus dipecah dua. Untuk menghindari kerumunan yang melanggar protokol kesehatan. “Tetapi tidak lebih dari 2020. Menurut Sesmil, Pak Mayjen Suharyanto harus rampung tahun ini, sebagai hak karena tahun berikutnya sudah ada lagi, gitu,” tandas Mahfud.
Analis politik terbelah menyikapi mangkirnya Gatot ke Istana ini. Pakar komunikasi politik, Lely Arrianie misalnya. Dia menilai Gatot, gagal total. “Gagal memanfaatkan situasi komunikasi politik yang dihadirkan,” kata lulusan doktoral terbaik Universitas Padjadjaran, Bandung, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Baca juga : Raih Bintang Mahaputera Utama, Triawan Harap Bisa Terus Berkontribusi Untuk Bangsa
Jika sang Panglima itu hadir, Gatot akan diuntungkan secara politik. Karena komunikasi politik dengan orang yang berseberangan dengannya akan otomatis jadi lebih cair. Gatot juga gagal menunjukkan sikap ksatria dan profesionalitasnya. Harusnya, ia datang secara jantan menerima tanda kehormatan itu. Tidak takut omongin.
Mental Gatot disebut kalah jauh dengan Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Kedua tokoh yang sering mengkritik Jokowi itu bersedia hadir ke Istana saat menerima tanda kehormatannya. lagi pula, tidak hadirnya Gatot juga jadi celah untuk dicemoohin “sok jual mahal”. Apalagi, ia disebut tetap menerima tanda kehormatan itu. Tidak menolak. “Ada rasa gengsi,” sentilnya.
Namun, Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, secara kalkulasi politik, keputusan Gatot sudah tepat. “Gatot gagal masuk perangkap pemerintah. Jadi gagah total dia,” puji Pangi, dalam obrolan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.
Baca juga : Dapat Bintang Mahaputera, Amran Sulaiman: Ini Penghargaan Untuk Petani Indonesia
Di satu sisi, Pangi mengapresiasi niat baik pemerintah menganugerahkan tanda kehormatan kepada Gatot. Tapi di sisi lain, momentumnya tidak tepat. Masyarakat akan membaca, pemberian tanda kehormatan ini sebagai salah satu cara untuk menjinakkan Gatot agar tidak terlalu keras kepada pemerintah.
Tidak datangnya Gatot pada pemberian Bintang Mahaputera juga menjadi pembicaraan warganet. Mantan Staf Ahli Mendagri, Umar Hasibuan mengaku kaget dengan keberanian Gatot tersebut. “GN nih lumayan juga berani nolak bintang tanda jasa. kaget juga,” cuit umar diakun Twitternya @uamr_chelsea75.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mengatakan, nama Gatot akan semakin berkibar dengan menolak penghargaan itu. “Tapi pagi setelah saya live di TV One bahas Jakarta amburadul. Seorang Jenderal TNI Purn. telp saya. Ikut disinggung dalam pembicaraan Jenderal Purn Gatot. Menurut dia dan teman-teman kalau Pak gatot tolak menerima Bintang Mahaputra namanya semakin berkibar. Ternyata beliau tolak,” ujar @musniumar.
Baca juga : 8 Menteri Ekonomi Kabinet Kerja Raih Bintang Mahaputera, Susi Dan Jonan Termasuk
Sementara itu, @FerdinandHaean3 mengatakan, ketidakhadiran Gatot pada penyerahan Bintang Mahaputera karena dilema. “Ini bukan ketegasan tapi keraguan dan dilema. Jika tegas, harusnya menolak bukan menerima tapi tak hadir,” ujarnya. [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya