Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Saat Pandemi Corona

JK Dan Anies Rajin Ngobrol

Selasa, 24 November 2020 06:41 WIB
Mantan Wapres Jusuf Kalla (kiri) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Istimewa)
Mantan Wapres Jusuf Kalla (kiri) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di saat pandemi Corona ini, hubungan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan mantan Wapres Jusuf Kalla begitu intens. Selain tukar pikiran soal penanganan Corona, JK yang saat ini menjadi Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), memberikan dukungan penuh atas rencana Anies membangun Museum Rasulullah di Ancol. 

Juru bicara JK, Husain Abdullah, tidak menampik bosnya sering menjalin silaturahmi dengan Anies. Apakah itu diartikan mem-backup Anies? Husain tidak mengiyakan, tapi juga tidak membantah. 

"Dulu (Pilkada DKI 2017) kan orang memposisikan (JK) mendukung Pak Anies. Mungkin asumsi orang masih terbawa sampai sekarang. Itu kan sah-sah saja," tutur Husain. kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Musuh Anies Pada Berisik

Yang jelas, kata Husain, JK merupakan sosok yang banyak dibutuhkan orang. Misalnya, memberi solusi untuk pemerintahan, atau berbicara soal kondisi sosial, sampai penanganan bencana. Yang ngajak silaturahmi JK juga banyak. Mulai dari bupati, wali kota, gubernur, sampai Presiden Jokowi. 

"Bapak Presiden dengan Pak JK sering berkomunikasi. Itu datar-datar saja. Sesuatu yang biasa-biasa saja," ungkap Husain.

Apakah Anies sering minta masukan dari JK? Husain menyatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19, Anies dan JK memang intens berkomunikasi untuk mencari solusi. 

Baca juga : Kisah Pendekar Dan Seekor Naga

Namun, lagi-lagi, kata dia, yang komunikasi untuk penyelesaian masalah ini bukan cuma Anies. Beberapa kepala daerah lain juga sama. Seperti Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah. 

"Pak JK kan orangnya saat cair, humble. Jadi, kita susah menebak, kepada siapa dia dekat sekali atau nggak. Gesture-nya sulit ditebak," cetus Husain.

Ditanya dukungan JK ke Anies dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, jawaban Husain bersayap. "Masih jauh ini. Empat tahun lagi. Masih jauh. Mudah-mudahan semua lancar, negara kita baik. Apalagi situasi Covid-19 begini, ya tentu semua pihak fokusnya menyelesaikan masalah ini," ucapnya.

Baca juga : Rapor Menteri Saat Pandemi Dan Resesi

Soal unggahan Anies membaca buku “Bagaimana Demokrasi Mati”, Minggu (22/11), Husain menegaskan, tidak ada kaitannya dengan JK. Meski satu hari sebelum itu, JK juga bicara soal demokrasi. Menurut Husain, membaca buku merupakan kebiasan Anies. Apalagi Anies seorang akademisi.

"Tapi, ketika di publik, jadi multitafsir. Ada yang pro, juga kontra. Ada yang menafsirkan ke mana-mana. Biasalah, apalagi ada sosial media seperti ini. Satu hal yang baik. Mudah-mudahan pemimpin kita punya kebiasaan membaca. Itu pesannya," imbuh Husain.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.