Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rapor Menteri Saat Pandemi Dan Resesi

Rabu, 18 November 2020 08:20 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Saatnya menilai kinerja menteri. Jika sekarang dikeluarkan rapor kinerja, bagaimana nasibnya? Untuk menguji ketangguhan dan kecakapan seseorang, hadapkanlah ia di situasi -situasi sulit, terjepit, dan atau sempit.Saatnya menilai kinerja menteri. Jika sekarang dikeluarkan rapor kinerja, bagaimana nasibnya? Untuk menguji ketangguhan dan kecakapan seseorang, hadapkanlah ia di situasi -situasi sulit, terjepit, dan atau sempit. Di kondisi itulah, seperti kata para pakar kepribadian, akan terlihat, siapa-siapa yang memiliki ketenangan, inovasi, kecepatan mengambil keputusan, nyali, sekaligus kepekaan.

Pada saat yang sama, posisi di atas menjadi alat deteksi siapa-siapa yang panikan, kaku, lamban, dan tidak memiliki sense of crisis. Ini semua dapat diukur dari output implementasi kebijakan, program, dan serapan anggaran. Capaian target-target yang digariskan dalam kontrak politik juga menjadi alat ukur.

Baca juga : Menteri Teten : LPDB Perkuat Permodalan Koperasi Di Indonesia

Kalau sudah diketahui hasil rapornya, maka, Presiden Jokowi mesti menyegerakan untuk menyampaikan hasil-hasil monitoring dan evaluasi ke para pimpinan parpol --khusus untuk pos-pos menteri yang merepresentasi parpol. Kalau dibawah performance, segera partai mencari pengganti yang lebih unggul.

Bila parpol tidak menemukan kader unggul di internal maka mereka wajib mencari Ahli yang bisa diajukan sebagai menteri mewakili parpolnya. Jadi tetep kompetensi, jam terbang, kecakapan manajerial, yang paling utama. Ini semua dengan asumsi, Presiden Jokowi masih menjungjung politik dagang sapi di kabinetnya.

Baca juga : Kapolri Beraninya Cuma Mengimbau

Bagi posisi menteri non-parpol tentu lebih mudah. Segera cari ahli dan jago eksekusi. Pintar dan menguasai bidang saja tidak cukup. Calon pengganti harus punya rekam jejak leadership dan manajerial yang baik di beberapa institusi plat merah maupun swasta.

Sekali lagi masa pandemi adalah masa darurat untuk menguji pribadi dan skills leadership. Berharap sekali kepada menteri-menteri yang achievement rapor-nya di bawah rata-rata untuk lempar handuk putih. Beri kesempatan yang lain.

Baca juga : Kadin: UU Cipta Kerja Beri Sinyal Positif Pada Regulasi Investasi

Lebih baik mundur dari pada diberhentikan. Jangan melakukan usaha-usaha politik untuk tetap di posisi bila menyadari tidak sesuai target. Publik bisa menilai kok. Sekarang, ada juga beberapa lembaga exit-poll yang mensurvey kepuasan publik terhadap kementerian-kementrian. So please jangan nunggu dipermalukan. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.