Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Viral Satu Keluarga Di Sigi Dibunuh Sadis

Pak Mahfud, Ayo Sikat Terorisnya!

Minggu, 29 November 2020 07:12 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Dok. Kemenko Polhukam)
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Dok. Kemenko Polhukam)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua hari ini, semua mata tertuju pada kasus viral yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Satu keluarga dibunuh secara sadis. Semua mengecam keras aksi biadab tersebut. Menko Polhukam Mahfud MD diminta tidak ragu-ragu perintahkan aparat keamanan untuk mengusut tuntas dan menyikat pelaku yang diyakini teroris ini. 

Peristiwa naas itu terjadi, Jumat (27/11) pagi, tepatnya di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng. Sejumlah OTK (orang tak dikenal) lengkap dengan senjata laras panjang mendatangi sebuah rumah. Ayah, ibu, anak, dan menantu, bersimbah darah tewas dalam peristiwa tersebut. 

Tak sampai di situ. Pelaku yang diduga dari teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Ali Kalora ini, juga membakar rumah korban dan 6 rumah di sekitarnya. Termasuk rumah ibadah, ikut hangus terbakar. Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, belum bisa memberi keterangan lebih lanjut. Pihaknya masih melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). “Jadi, belum bisa dipastikan sekelompok OTK yang lakukan pembunuhan sadis tersebut berasal dari mana,” jelas Didik, kemarin. 

Baca juga : Dinas Rahasia AS Tingkatkan Pengamanan Untuk Joe Biden

Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyahutama, telah meminta keterangan saksi mata. Infonya, pelaku terindikasi masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dari Polres Sigi. Berdasarkan keterangan saksi, Ali Kalora ikut dalam kasus pembunuhan tersebut. 

Peneliti terorisme, Al Chaidar menganggap kondisi ini sudah mengkhawatirkan. Seharusnya, pemerintah segera mengevakuasi warga, terutama yang non Muslim. Sebab, itu sebuah Standar Operasional Prosedur (SOP) sebelum melakukan operasi pemberantasan teroris. Chaidar menilai, selama ini ada persaingan antara polisi dan militer dalam perebutan wilayah otoritas. Tak heran, bila kelompok teroris akhirnya memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan aksi biadabnya. 

“Padahal, mereka tidak pernah lebih dari 19 orang. Dulu pernah dikejar sana sini, kalau saya nggak salah, tinggal 7 orang. Kemudian karena nggak diberantas habis, mereka berkembang lagi. Harusnya kan diberantas habis saja itu,” tuturnya, saat dihubungi, tadi malam. 

Baca juga : Tuh Kan, Pak Mahfud Ngeri Kalau Begini Nih

Chaidar meminta Menko Polhukam Mahfud MD, update soal terorisme. Ada istilah tamzil dan tamkin. Ali Kalora Cs merupakan teroris tamkin karena teritorial dan organik. Sehingga penanganannya harus ke militer. “Ini tantangan Pak Mahfud selaku Menko Polhukam untuk mensinergiskan dan mengoptimalkan peran dari institusi polisi dan militer,” kritiknya. 

Apalagi, hitungan Chaidar, kejadian ini bukan yang pertama kalinya. Masyarakat dia sana sudah berkali-kali dibunuh. Seperti siswi SMA, orang tua, dan kakekkakek. “Nggak usah ada retorika apapun, kalau tidak diberantas, masyarakat jadi korban. Seharusnya berpikir rasional saja. Ini kan dalam situasi konflik vertikal yang tidak bisa dikuasai negara. Sikat aja. Tapi nggak bisa serampangan juga,” pesan Chaidar. 

Pengamat terorisme dari UIN Kalijaga Yogyakarta, Noorhaidi Hasan, juga meminta pemerintah tegas terhadap teroris yang nyata menebar teror bagi masyarakat. Tentunya dengan tindakan secara terukur di bawah payung penegakan hukum (law enforcement). “Juga sistematis dengan memaksimalkan koordinasi antarseluruh kekuatan kontra terorisme yang ada di negeri ini,” pintanya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.