Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Viral Azan `Hayya Alal Jihad`

NU dan Muhammadiyah Buru-buru Nenangin Umat

Selasa, 1 Desember 2020 07:27 WIB
Tangkapan video azan berlafal hayya alal jihad. (Foto: Youtube)
Tangkapan video azan berlafal hayya alal jihad. (Foto: Youtube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Video azan dengan lafaz “hayya alal jihad (mari kita jihad)” bikin heboh dunia maya. Banyak yang menyayangkan, adanya ajakan jihad pada lafaz azan di video tersebut. Bersyukur, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah buru-buru menenangkan umat agar tidak terhasut dengan video tersebut.

Belum diketahui, siapa yang pertama membuat video tersebut. Yang pasti, video azan “hayya alal jihad” ini langsung viral di media sosial. Bukan hanya satu, di medsos ditemukan ada sekitar 4 video dengan isi yang hampir sama. Yakni menyelipkan seruan jihad dalam lafaz azan yang di kumandangkan.

Baca juga : Pak Pratik Banyak Taktik

Dua dari video itu, dilakukan seorang yang melafazkan azan (muazin) berambut pirang dengan diikuti oleh sejumlah orang berbaris layaknya orang akan melaksanakan shalat.

Yang berbeda dengan azan biasa, yakni perubahan lafaz “hayya alash shalah” diganti menjadi “hayya alal jihad”. Satu video lagi, dilakukan pria berparas Timur Tengah dengan latar di sebuah garasi rumah. Yang lebih ekstrem, yakni video dengan muazin nenteng pedang khas Arab yang ujungnya bercabang.

Baca juga : Ida Tak Mempan, Coba Luhut...

Wakil Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar membenarkan video-video viral tersebut. Kata dia, video itu banyak ditemui di masjid-masjid sekitar Petamburan, Jakarta Pusat dan di Bogor, Jawa Barat.

Aziz tidak menyalahkan orang-orang yang membuat video tersebut. Bahkan menurutnya wajar. Kenapa? Karena masyarakat menganggap ada ketidakadilan. Khususnya ketidakadilan yang menimpa ulama dan habaib yang dianggap bertentangan dengan pemerintah. “Wajar kalau rakyat marah, makanya saya memiliki pandangan perlakukan hukum dengan baik sesuai asasasas ke adilan,” tutur Aziz.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.