Dark/Light Mode

Anak-anak Banteng Dikarungin KPK

Ibu Banteng, Ada Komentar?

Sabtu, 5 Desember 2020 06:57 WIB
Konferensi pers KPK penetapan Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo sebagai tersangka penerima suap, di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (4/12). (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)
Konferensi pers KPK penetapan Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo sebagai tersangka penerima suap, di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (4/12). (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Operasi Tangkap Tangan alias OTT yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepekan terakhir, mencoreng PDIP. Dalam operasi senyap itu, tiga kader banteng dikarungin komisi pimpinan Firli Bahuri itu.

Kader PDIP yang pertama ditangkap adalah Andreau Misanta Pribadi. Dia terbelit kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster yang menjerat Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Andreau memang tak ditangkap tangan bersama Edhy, Selasa (24/11). Tapi dia juga ditetapkan jadi tersangka dalam kasus ini. 

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah membenarkan, Andreau pernah menjadi caleg DPR pada Pemilu 2019. Namun, kini dia tak lagi aktif di PDIP setelah kandas menuju parlemen.

Dua hari berselang setelah OTT Edhy Prabowo, Jumat (27/11), KPK menangkap Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna. Ajay, yang menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kota Cimahi sebelum menang di Pilkada 2017, terbelit dugaan suap perizinan proyek pembangunan RSU Kasih Bunda.

Dia menerima Rp 1,66 miliar dari Komisaris RSU Kasih Bunda Hutama Yonathan. Jumlah itu, baru separuh dari Rp 3,2 miliar yang disepakati untuk menggolkan proyek pembangunan tersebut.

Baca juga : KPK Macan Lapar

PDIP sempat bicara soal penangkapan kadernya itu. Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono menegaskan tak akan memberikan bantuan hukum pada Ajay.

Berikutnya, kader PDIP yang terjaring OTT adalah Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo, Kamis (3/12). Kemarin, KPK resmi menyandangkan status tersangka kepadanya dan lima orang lainnya.

Wenny disangkakan menerima uang dari sejumlah rekanan proyek. Tujuannya, agar mereka memenangkan lelang untuk mendapatkan proyek pada dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kabupaten Banggai Laut Tahun Anggaran 2020.

Ada tiga rekanan yang memberikan uang bervariasi, mulai dari Rp 200 juta sampai Rp 500 juta. Ketiganya adalah Komisaris PT Bangun Bangkep Persada (BBP) Hedi Thiono; Direktur PT Antarnusa Karyatama Mandiri (AKM) Djufri Katili serta Direktur PT Andronika Putra Delta (APD) Andreas Hongkiriwang.

Mereka menyerahkan uang-uang itu kepada Wenny melalui Komisaris Utama PT Alfa Berdikari Group (ABG) Recky Suhartono Godiman dan Direktur PT Raja Muda Indonesia (RMI) Hengky Thiono. Mereka ini turut jadi tersangka.

Baca juga : Layanan Perpanjang SIM Di Jakarta, Hari Ini Ada Di 5 Tempat

Sejak September sampai November, telah terkumpul uang sejumlah lebih dari Rp 1 miliar yang dikemas di dalam kardus yang disimpan di rumah Hengky. Kamis (3/12), uang itu siap diserahkan. Tapi tim KPK keburu menyergap mereka. Uang diamankan.

"Jumlah sekitar Rp 2 miliar yang dikemas dalam kardus," ujar Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers di Gedung KPK, semalam. Di samping itu ditemukan pula buku tabungan, bonggol cek dan beberapa dokumen proyek.

Wenny merupakan Ketua DPC PDIP Banggai Laut. 

Dia juga calon bupati petahana di Pilkada Banggai Laut 2020. Politikus banteng itu maju bersama Ridaya La Ode Ngkowe. Wenny dan Ridaya diusung oleh PDIP, Gerindra, PKB, Golkar serta Perindo.

Bagaimana tanggapan PDIP terkait kadernya banyak ditangkap KPK? Politikus PDIP Hendrawan Supratikno mempersilakan masyarakat mencermatinya. Yang jelas, PDIP sepakat membangun birokrasi pemerintahan yang bersih.

Baca juga : Dapat Bantuan Kuota Internet, Dosen Dan Guru Happy

Apakah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah membahas soal penangkapan tiga "anak-anaknya" ini? Hendrawan mengaku tidak tahu. "Pesan dan perintah Ketua Umum soal antikorupsi sudah jelas dan diulang berkali-kali," ujarnya.

Sampai kemarin, Megawati memang belum berkomentar mengenai ditangkapnya kader-kader PDIP itu. Yang bicara baru pengurus-pengurusnya saja. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.