Dark/Light Mode

Cerita Dokter Relawan Covid-19

Selama Bertugas, Tak Boleh Buka APD, Buang Air, Terpaksa Puasa

Sabtu, 5 Desember 2020 21:40 WIB
Dokter relawan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet dr. Aulia Giffarinnisa. (Foto: Ist)
Dokter relawan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet dr. Aulia Giffarinnisa. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dokter Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, sebagai garda terdepan perang melawan pandemi ini, berbagi cerita inspiratif. Adalah dr. Aulia Giffarinnisa, yang memilih mengabdi bagi kemanusian di tengah pandemi yang belum ketemu ujungnya ini.

Panasnya baju dan perlengkapan alat pelindung diri (APD) yang membalut tubuhnya dan puasa yang harus dijalani saat bertugas, tidak membuatnya mundur dari garis depan penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta.

Awalnya, perempuan yang disapa Farin ini tidak diizinkan keluarganya. Sebab, korban jiwa dan kasus positif terus bertambah sejak kasus pertama resmi diumumkan pemerintah awal Maret 2020.

Berperang dengan virus yang begitu cepat berpindah dan menginfeksi banyak orang membuat keluarga Farin ragu dengan keputusan yang diambil dokter yang pernah bertugas di daerah Sulawesi Selatan ini.

Baca juga : Ketua Satgas Covid: Hindari Kerumunan, Tolong Jangan Kecewakan Kerja Keras Kami

"Saya tidak menyerah dengan keinginan saya untuk mengabdikan diri. Saya terus meyakinkan orangtua dan keluarga. Akhirnya izin dari orangtua keluar pada Agustus lalu dan mulai September saya bertugas di Wisma Atlet," ceritanya dalam Dialog Produktif bertema ‘Berbakti untuk Kemanusiaan Tanpa Pamrih’.

Dialog ini diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Media Center KPCPEN, Jumat (4/11) dalam rangka Hari Relawan Internasional pada 5 Desember.

Selama bertugas, banyak suka duka yang dihadapinya. Khususnya pada September lalu, tempat tidur di komplek Wisma Atlet hampir penuh.

"Awalnya takut, namun akhirnya cepat beradaptasi. Sistem kerja shift 8 jam namun karena memakai APD maka harus bersiap satu jam sebelumnya. Selama bertugas juga tidak boleh membuka APD jadi tidak boleh buang air dan terpaksa puasa," ceritanya lagi.

Baca juga : Silaturahmi Jalan, Tetapi Jangan Lupa Jaga Prokes

Meski termasuk dokter muda dan dari daerah, Farin merasa aman dan nyaman selama melayani pasien. Dia juga tidak merasa berjarak dengan tenaga medis dan kesehatan lainnya. "Di sini semuanya satu misi untuk menangani Covid-19 jadi semuanya disiplin. Beda dengan di luar, masih ada yang cuek dengan protokol kesehatan," tuturnya.

Diakuinya, dalam dinamika bertugas, pasti ada sejumlah tantangan utamanya dari para pasien yang dirawatnya, apalagi Farin bertugas untuk menangani pasien yang masuk kategori bergejala berat.

"Agak tertekan ketika menghadapi pasien yang ngeyel karena tidak nyaman dalam perawatan. Kadang mereka sering melepas selang oksigen padahal mereka sangat perlu hanya mereka merasa tidak nyaman," ujarnya.

Jika menemukan pasien seperti ini, Farin mengaku akan melakukan pendekatan secara psikologis. Dia berusaha memahami para pasien banyak tertekan karena tidak ditemani oleh keluarga.

Baca juga : Gara-gara Covid-19, Laba Bersih Bank Mandiri Tergerus 30 Persen

"Mereka hanya didampingi dokter dan tenaga kesehatan. Salah satu pengalaman tidak terlupakan menyaksikan bagaimana proses pasien yang satu bulan dirawat dengan gejala parah sekali hingga akhirnya bisa sembuh dan dinyatakan negatif dan diijinkan pulang," ujarnya.

Kepada masyarakat luas, dr. Farin berpesan agar jangan menunggu dan berpikir lama untuk berkontribusi mulai dari hari yang paling kecil dan mudah dilakukan.

"Kontribusi minimal yang dapat dilakukan adalah mencegah penularan dari diri sendiri dan orang di sekitar. Laksanakan protokol kesehatan 3M," pungkas dokter yang sangat berharap segera ada vaksinasi ini. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.