Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Habis Baliho, Terbitlah Pemburu Covid

Dudung Nggak Ada Matinye

Minggu, 6 Desember 2020 07:33 WIB
Pangdam Jayakarta, Mayjen Dudung Abdurachman bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imron memberikan keterangan saat peluncuran tim pemburu Covid-19 (Covid-19 Hunter) di Polda Metro Jaya, Jakarta. Foto ini dipasang di medsos Makodam Jakarta, Kemarin.
Pangdam Jayakarta, Mayjen Dudung Abdurachman bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imron memberikan keterangan saat peluncuran tim pemburu Covid-19 (Covid-19 Hunter) di Polda Metro Jaya, Jakarta. Foto ini dipasang di medsos Makodam Jakarta, Kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Sepak terjang Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman nggak ada matinye. Setelah sukses turunkan baliho pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, kini dia bikin pemburu Covid-19 untuk menekan penyebaran virus asal China itu di Ibu Kota.

Tim Pemburu Covid-19 DKI ini dijuluki Covid-19 Hunter. Tim ini telah diluncurkan Dudung bersama dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Muhammad Fadil Imran di Lapangan Promoter Ditlantas Polda Metro Jaya, Jumat (4/12) sore. Hadir juga Pjs Sekda Provinsi DKI Sri Haryati.

Acara ini juga dihadiri Dandim dan Kapolres masing-masing kota di DKI. Ke depan, keduanya bertindak sebagai pelaksana kebijakan ini agar warga DKI menaati protokol kesehatan.

Dudung berpesan untuk tegas dalam menegakkan protokol kesehatan. Upayakan jangan sampai ada yang melanggar. Jika ada yang melanggar, maka berikan sanksi sesuai aturan. Karena ciri khas prajurit itu berani mengambil keputusan.

“Kalau keputusan itu benar, bagus. Kalau salah, itu masih bagus daripada tidak berani ambil keputusan sama sekali,” kata Dudung.

Baca juga : Tim Pemburu Covid-19 Buru Pelanggar Prokes

Dudung mengaku kecewa terhadap pengendalian penyebaran Covid-19 di DKI. Sebab dalam dua pekan terakhir tingkat penyebarannya sangat tinggi. Yakni mencapai 1.600 orang.
Padahal, Oktober lalu angka kasus positif harian di DKI tidak tembus 900 orang. “Justru Oktober itu turun dari 800 ke 400. Setelah itu naik lagi hingga 1.600 per harinya,” sesal Dudung.

Dudung mengatakan, TNI bersama Polri, Pemprov DKI dan seluruh pihak terkait lainnya telah melakukan upaya pencegahan dan penegakan hukum.

Namun tetap saja masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

“Sehingga tingkat penyebarannya di DKI tinggi lagi, meski tingkat kesembuhannya juga tinggi,” ujar Pangdam jebolan Akmil 1988 ini.

Dari kejadian ini terbentuklah Covid-19 Hunter. Inisiasi dirinya bersama Kapolda Metro Jaya dan jajaran Pemprov DKI. “Kami harap kesadaran masyarakat makin tinggi dengan adanya tim ini,” tukasnya.

Baca juga : AHY Bagi Tiga Wilayah Pemenangan Pilkada Di Kalteng

Apalagi, sembilan bulan pandemi ini telah melumpuhkan berbagai sektor. Mulai kesehatan sampai ekonomi.

“Tim ini akan bergerak berdasar analisis data dari Gugus Tugas dan Dinkes untuk 3T, dan info Ditintelkam terkait pelanggaran protokol kesehatan,” bebernya.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Muhammad Fadil Imran menjelaskan, tim ini merupakan gabungan personel Polri, TNI, Pemprov DKI, Kejaksaan dan pengadilan. “Ada 17 tim yang kami bentuk dan ada di 13 Polres di bawah Polda Metro Jaya,” pungkas mantan Kapolda Jawa Timur itu.

Pengamat militer, Susaningtyas Nefo Kertapati mengapresiasi, Dudung yang serius menekan penyebaran Covid-19. “Sejatinya TNI dituntut mampu merespons bencana non alam ini secara terukur dan sistematis,” paparnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Warganet pun tak mau ketinggalan. Mereka angkat jempol soal ketegasan Dudung.

Baca juga : Mau Aman Plesiran Di Tengah Pandemi Covid? Ini Tipsnya..

“Masyarakat mengapresiasi ketegasan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman. Memang ketegasan seperti itu yang kita perlukan,” cuit @irrawardy. “Yang berani baru Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman,” timpal @massayib.

Anggota Komisi I DPR, Saifullah Tamliha menyarankan, TNI cukup melakukan pendampingan. Tidak perlu terlibat lebih jauh.

“Lebih baik tim ini untuk merazia siapapun jika menemukan orang di jalanan, cafe atau mall yang tidak memakai masker,” usulnya saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.