Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bicara Kasus Di KM 50
Kabareskrim Tidak Petantang-Petenteng
Rabu, 16 Desember 2020 07:57 WIB
Sebelumnya
Respons positif merujuk pada dukungan agar Polisi transparan dalam mengusut perkara ini. Sementara, respons negatif merujuk pada sikap pihak yang meragukan polisi bisa menuntaskan kasus ini.
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni mendukung langkah Polisi dalam mengusut kasus tersebut sampai tuntas. Politisi Partai Nasdem ini pun meminta lembaga-lembaga independen yang melakukan pengawasan terhadap pengusutan kasus ini, seperti Komnas HAM, tidak melangkahi proses penyelidikan Polisi.
Baca juga : Nih, Cara Aman Terima Paket Barang
"Jangan sampai penyelidikan pihak selain Polisi mengganggu proses kerja yang sedang dilakukan penyidik sekarang. Selesaikan dulu, kita lihat proses dan hasilnya. Sehabis itu baru kita review bersama," ujar Sahroni, kemarin.
Komisi III DPR memang berencana memanggil Kapolri Jenderal Idham Azis untuk meminta klarifikasi soal kasus tewasnya enam anggota Laskar FPI itu. Namun, Komisi Bidang Hukum DPR itu masih menunggu hasil penyelidikan Polisi yang kini sedang berlangsung. Selain itu, DPR sedang reses. Pemanggilan baru dilakukan pada masa sidang berikutnya yang baru dibuka pada Januari 2021.
Baca juga : Hadiri KTT G20 Hari Kedua, Jokowi Pidato Tentang Pembangunan Inklusif
Sikap Listyo yang tenang, terbuka, dan tidak petantang-petenteng tadi mendapat pujian warganet. "Pak Kabareskrim nggak petantang-petenteng yah. Enak dengar omongannya," cuit @asong66.
"Pak Listyo Sigit Prabowo ini bekas Kadiv Propam. Sekarang Kabareskrim. Terus Lebih netral dan polisi masa kini banget dah ni orang," sambar @BaraPrabaswara. "Setidaknya jaminan akomodir aspirasi udah dibuka dan dijamin sama Kabareskrim," sambung @Agusstiiawan. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
