Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Terima Info Anak Muda Dilatih Teror VVIP

Mahfud Bikin Geger lagi

Jumat, 18 Desember 2020 07:13 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Istimewa)
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Belum beres perseteruan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menko Polhukam Mahfud MD bikin geger lagi. Kali ini, isunya tentang terorisme. Dia mengaku mendapat informasi ada sekelompok anak muda yang dilatih meneror orang-orang sangat penting alias very-very important person (VVIP).

Pengakuan itu disampaikan Mahfud dalam acara Penyerahan Hasil Evaluasi dan Rekomendasi Kebijakan Kementerian/Lembaga di Bidang Kesatuan Bangsa, yang digelar Rabu (16/12). Awalnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengaku mendapat laporan ada penangkapan 23 orang teroris dari berbagai tempat oleh Kepolisian. 

Ke-23 orang itu dikumpulkan di Lampung, sebelum diangkut ke Jakarta. Mereka disebut sudah mempersiapkan kegiatan-kegiatan terorisme. 

Baca juga : Diserang Emil Mahfud Bertahan

"Ngebom, bikin kerusuhan, dan sebagainya, di berbagai tempat," kata Mahfud, dalam video yang diunggah kanal YouTube Kemenko Polhukam, Rabu (16/12).

Setelah itu, Mahfud bicara mendapat informasi ada sekelompok anak muda yang dilatih khusus untuk meneror orang-orang penting. "Ada sekelompok anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP. Saya dapat foto latihannya juga," sambung dia.

Dia bilang, hal itu sengaja dilakukan sekelompok berpaham radikal untuk menghantam ideologi yang dianut di Indonesia. Ia menjelaskan, ada 3 tingkatan radikalisme. Pertama, intoleran. Mereka disebut tidak menyukai perbedaan. Kedua, teror atau jihadis. Ketiga, wacana.

Baca juga : Tok, Robinho Bakal Dibui Sembilan Tahun Gegara Memperkosa

Radikalisme tingkatan ketiga, kata Mahfud, masuk ke lembaga pendidikan, BUMN, hingga kantor kementerian.

"Masuk ke mana-mana. Mungkin di koperasi ada, di Kemenko ada. Sehingga masyarakat melihat itu evaluasi. ‘Pak ada itu tuh di kantor Pak ini. Pak ada itu di depan kementerian ini, ada itu di depan ini’," terangnya.

Pengakuan Mahfud ini cukup mengejutkan. Termasuk bagi pengamat terorisme, Al Chaidar. Dia mengaku baru mengetahui informasi ada sekelompok anak muda yang dilatih meneror VVIP.

Baca juga : Telkom Group Andalkan Talenta Anak Muda Di Bisnis Digital

Ia menduga, kelompok tersebut bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, yang dulu memang diakuinya pernah membuat pelatihan paramiliter gerilya kota dengan target pejabat. Kelompok ini punya irisan dengan pelaku penusukan Wiranto, di 2019. "Iya. Kelompok Abu Rara," kata Al Chaidar kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.