Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Heboh Video Ambil Paksa Jenazah Di RSUD Brebes

Yang Begini Harus Ditindak

Minggu, 27 Desember 2020 07:50 WIB
Ilustrasi RSUD Brebes, digeruduk puluhan warga, Sabtu (26/12). (Foto: Istimewa)
Ilustrasi RSUD Brebes, digeruduk puluhan warga, Sabtu (26/12). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seharian kemarin, dunia maya dihebohkan beredarnya video sekelompok orang mengambil paksa jenazah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, sekelompok orang saling dorong dengan empat petugas keamanan RSUD Brebes. Karena tak kuat menahan, kaca pintu akhirnya pecah. Petugas keamanan berlari menjauh diiringi suara teriakan. Sekelompok orang tersebut langsung masuk ke dalam rumah sakit untuk membawa pulang jenazah positif Covid-19.

Direktur RSUD Brebes, Oo Suprana angkat bicara mengenai kejadian itu. Menurut dia, peristiwa ini bermula ketika seorang pasien bernama Dewi Wulandari, warga Kecamatan Wanasari, meninggal di ruang isolasi RSUD Brebes pukul 3 dini hari, kemarin. Dari hasil tes polymerase chain reaction (PCR), pasien positif virus Corona.

Pihak rumah sakit kemudian menjelaskan hal ini kepada keluarga alrmarhum. Namun, mereka tak terima. “Intinya tidak terima pasien ini meninggal karena positif Covid-19. Padahal hasil laboratorium sudah keluar dan memang positif,” ujar Oo, kemarin.

Baca juga : Walkot Arief Pastikan Gereja Di Tangerang Terapkan Prokes Saat Ibadah

Awalnya, hanya beberapa orang saja yang datang ke RSUD. Seorang pejabat rumah sakit menjelaskan, keluarga tak bisa membawa pulang jenazah karena pemulasaran harus dilakukan sesuai protokol Covid-19.

Namun, keluarga menolak. Mereka ingin mengurus sendiri jenazahnya. Seorang di antara mereka keluar rumah sakit. Dan tak lama, datang kembali dengan membawa massa. “Kayaknya satu desa itu,” selorohnya.

Di depan RSUD, warga memaksa masuk untuk mengambil paksa jenazah. Beberapa satpam rumah sakit mencoba menghadang. Namun, seorang satpam malah digebuki massa.

Puluhan anggota Polres Brebes kemudian datang mengamankan RSUD Brebes. Polisi juga mengawal petugas RSUD Brebes yang akan mengambil kembali jenazah di rumah duka di Desa Sawojajar.

Baca juga : Menag Akan Sanksi Jemaah Umrah Yang Palsukan Hasil Swab Test

Kapolres Brebes, AKBP Gatot Yulianto mengatakan, setelah diberi pengertian, keluarga bersedia jenazah pasien dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Sementara puluhan petugas dari Polres Brebes dan Brimob Polda Jateng yang tengah mengamankan libur Natal dan Tahun Baru langsung menyisir warga yang melakukan perusakan untuk diamankan. 14 orang diamankan dan dibawa dengan menggunakan truk menuju Mapolres Brebes.


“Hingga saat ini petugas Satreskrim Polres Brebes masih memeriksa belasan warga yang diamankan,” imbuh Gatot.

Keluarga sendiri masih tak percaya Dewi meninggal karena Corona. Sejumlah anggota keluarga menangis histeris ketika jenazah Dewi dibawa dari rumah mereka. Sumarlin, suami Dewi mengatakan, sebelumnya pihak RSUD Brebes memperbolehkan istrinya pulang sebelum kritis karena sesak napas dan meninggal dunia.

Baca juga : Pelanggar Harus Ditindak

Keluarga juga menilai janggal tes swab dari pihak RSUD Brebes. Hasil tes dalam waktu sehari, dinilainya terlalu cepat. Setelah itu, istrinya dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.

Warganet bereaksi. Mereka meminta polisi tegas menegakkan hukum terhadap orang-orang yang menjemput paksa jenazah pasien Covid-19 itu. Salah satunya, presenter berita Arief Suditomo.

“Tegakkan hukum buat aksi anarkis pengambilan paksa jenazah Covid 19 di Brebes. Aksi tidak bertanggung jawab ini jelas-jelas membahayakan orang lain,” cuitnya lewat akun Twitter @AriefSuditomo. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.