Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indikator Kinerja Perpustakaan Harus Mengacu Pada Manfaat Bagi Masyarakat

Kamis, 31 Desember 2020 06:04 WIB
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mendorong semua perpustakaan menggunakan paradigma kebermanfaatan untuk masyarakat dalam mengukur indikator kinerja kunci. Perpustakaan harus hadir untuk menjangkau masyarakat dan mengubah kehidupan mereka menjadi lebih sejahtera.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan, parameter kemampuan perpustakaan harus diukur secara komprehensif, tidak bisa hanya dengan satu variabel. Kinerja perpustakaan harus dilakukan secara hierarkis, dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya, dan dari satu sasaran ke sasaran lainnya.

"Contoh salah satu parameter identitas sebuah perpustakaan adalah tersedianya koleksi baru perpustakaan. Tetapi, (saat ini) banyak orang tidak lagi membutuhkan buku cetak. Karena itu, perpustakaan harus meningkat kepada bagaimana memiliki kemampuan untuk mengelola sumber-sumber ilmu pengetahuan menurut kebutuhan manusia secara komprehensif," ujar Syarif Bando, dalam webinar 'Pengukuran Indikator Kinerja Kunci Urusan Perpustakaan' secara virtual, Rabu (30/12).

Baca juga : Luncurkan Gerakan Wakaf Uang ASN, Menag: Semoga Manfaatnya Dirasakan Umat

Dia menegaskan, dibutuhkan visi dan kemampuan dari para pustakawan dan komunitas perpustakaan untuk mendukung hal tersebut. Selain itu, perpustakaan harus mengalami perubahan dalam memandang eksistensinya. Perpustakaan harus siap menghadapi dinamika perubahan zaman dalam menjalankan fungsinya.

"Di luar semakin ketat. Kalau kita stagnan pada tugas pokok dan fungsi seperti ratusan tahun lalu, tinggal menunggu waktunya perpustakaan akan ditinggal. Karena itu, membicarakan tentang pengukuran indikator kinerja kunci urusan perpustakaan, saat ini adalah sebuah keniscayaan. Yang kita berada dalam sebuah penerapan teori relativisme, tidak ada yang abadi," urainya.

Perpustakaan harus mampu memenuhi kebutuhan manusia dalam segala aspek, agar bisa menjaga eksistensinya. Para pustakawan dan pengelola perpustakaan harus memahami bahwa tugasnya melayani masyarakat.

Baca juga : Pertamina EP dan PLN Bantu Dongkrak Ekonomi Masyarakat

"Karena itu, para pustakawan paradigmanya harus berubah dari cara pandang deretan hukum-hukum pengumpulan pengelompokan ilmu pengetahuan, bergeser kepada bagaimana melayani manusia dengan segala problematikanya, dengan segala ekspektasinya, dengan segala harapannya," ungkapnya.

Karenanya, para pustakawan dan pengelola perpustakaan tidak boleh mengeluh karena dipandang sebelah mata. Untuk mengangkat harkat dan martabat para pustakawan, Syarif Bando mendorong mereka agar mengubah pola pikir dan kerja.

"Bikinlah Anda menjadi perhatian. Sebab, kita adalah pemilik pengetahuan. Jangan lagi merendah-rendahkan diri dengan minta diperhatikan," pungkasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.