Dark/Light Mode

Untuk Kelancaran Pelayanan Pemda

Segera Isi Kekosongan Jabatan Wagub Aceh!

Selasa, 8 Desember 2020 05:54 WIB
Dari kiri, Karimun Usman, Lira Amalia dan T Suelaiman Daud.
Dari kiri, Karimun Usman, Lira Amalia dan T Suelaiman Daud.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kursi Wakil Gubernur (Wagub) hingga kini kosong. Hal itu disebabkan Nova Iriansyah yang tadinya Wagub sudah resmi dilantik jadi Gubernur, setelah Gubernur Irwandi Yusuf tersandung kasus suap program pembangunan dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) Tahun 2018.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombingmengatakan, kekosongan kursi Wagub Aceh memicu rentang kendali. Ini bisa menurunkan kualitas pelayanan Pemerintah Provinsi (Pemprov) terhadap rakyatnya. Minim pelayanan akan merugikan publik.

Partai pengusung seperti PDI Perjuangan harus segera memilih calon dari internal kader. “Kursi wagub itu harus cepat diisi. Pemprov itu membawahi banyak kepala dinas, instansi-instansi daerah, BUMD dan lainnya. Kalau cuma ada gubernur, maka kemampuan mengontrol semua jadi terbatas,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Jaga Kelancaran Proyek Strategis Nasional, Pertamina Gandeng Kejagung

Kata Emrus, gubernur harus memiliki wagub sebagai partner kerja untuk mendiskusikan programnya. Tidak mungkin gubernur langsung mendiskusikan setiap rencana-rencana program kepada DPRD.

Sebetulnya, jika semua masyarakat memahami pentingnya peran wagub, mereka tidak ingin kursi itu lowong. Pasalnya, satu orang memiliki kontrol terbatas. Maka, keberadaan wagub dalam suatu wilayah tidak sekadar ban serep pengganti gubernur saja.

Jika terlalu lama kosong, Emrus menduga, partai pengusung masih sibuk mencari sosok dengan pertimbangan politik tertentu.

Baca juga : HUT Ke-63, Uhamka Berikan Penghargaan Ke Dosen dan Karyawan

“Bisa jadi kondisi ini sedang dinikmati oleh beberapa gelintir orang,” seloroh Emrus sambil tertawa.

Dia mengingatkan agar partai pengusung mengangkat kader partai untuk mengisi kursi wagub. Jangan mengisi kekosongan kursi wagub dengan mengambil orang luar partai.

“Ini akan menimbulkan anggapan, partai tidak ada kaderisasi sehingga tidak punya calon terbaik. Untuk Wagub Aceh, partai pengusung harus cepat mengajukan kadernya,” harap Emrus.

Baca juga : Catat, Ini 5 Lokasi Pelayanan SIM Keliling Di Jakarta

Data yang dihimpun Rakyat Merdeka, PDIP Aceh memiliki banyak kader yang juga tokoh seperti T Suelaiman Daud, Lira Amalia dan Karimun Usman. Jika melihat track record,mereka pantas diusulkan sebagai Wagub Aceh dalam sisa masa jabatan 2022.

Karimun Usman misalnya, dia pernah menjabat anggota DPR serta dipercaya menjadi Ketua PDIP Aceh periode 2005 hingga 2019. Saat ini, Karimun Usman menjabat Wakil Ketua Kehormatan DPD PDIP Aceh.

Dengan mengusung wagub dari internal, PDIP menunjukkan bahwa parpol ini memiliki kaderisasi baik. Emrus mengatakan, partai apapun jika mengambil calon pemimpin dari luar sama saja menjelaskan pada publik bahwa kepemimpinan atau kaderisasi parpol itu tidak jalan. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.