Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Perang Senjata Lebih Banyak Di Laut
Andika Panglima Bisa Digeser Yudo
Rabu, 6 Januari 2021 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan, juga ditemukannya drone milik negara asing di laut NKRI, diprediksi bisa mempengaruhi bursa calon Panglima TNI. Peluang KSAD Jenderal Andika Perkasa menjadi pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto bisa digeser KSAL Laksamana Yudo Margono. Mengingat ke depan, perang senjata lebih banyak di laut.
Prediksi ini disampaikan Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta. “Peluang KSAL Yudo lebih besar daripada KSAD,” ujarnya, saat dihubungi Rakyat Merdeka, semalam.
Apa alasannya? Kata dia, aspek ancaman laut yang saat ini sedang menguat, terutama konflik di Laut China Selatan, membuat kans Yudo menjadi Panglima TNI menguat. “Ini semakin menguatkan pilihan Panglima TNI berikutnya dari matra laut,” imbuhnya.
Baca juga : Asyik, Pesan Tiket Bus AKAP Bisa Dipesan Secara Online
Selain itu, pertimbangan yang juga krusial adalah soal sisa masa kerja. Menurutnya, jika sisa usia kerja terlalu pendek, maka kerja Panglima TNI tidak akan maksimal.
Untuk diketahui, Andika Perkasa akan memasuki usia pensiun pada 2022. Sementara Yudo Margono baru memasuki usia pensiun pada 2023. “Usia kerja KSAD Jenderal Andika sampai 2022, cukup pendek,” tuturnya.
Dari aspek pemerataan matra pun, lanjutnya, Yudo lebih berpeluang. Sebab, dua Panglima TNI terakhir dijabat dari matra darat dan udara, yakni Jenderal Gatot Nurmantyo dari darat dan Marsekal Hadi Tjahjanto dari udara. Maka idealnya, Panglima TNI kali ini berasal dari matra laut.
Baca juga : Satu Per Satu Pejabat Banggai Laut Dipanggil KPK
Senada, pengamat pertahanan dan keamanan Jannus TH Siahaan menilai, Presiden harus menyiapkan Panglima TNI yang khatam soal pertahanan dan ketahanan kelautan. Sebab, wilayah laut kini dalam kondisi memanas. Salah satuya, konflik di Laut China Selatan.
“Kondisi ini seharusnya menjadi pertimbangan utama Istana dalam mempersiapkan Panglima TNI yang baru,” kata Jannus.
Kompleksitas geostrategis Indonesia saat ini juga dinilai sangat cocok untuk seorang Panglima dari AL. Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan terdiri dari tiga wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang terbuka bagi pihak internasional, membutuhkan keandalan operasi maritim TNI. Terutama, yang terkait dengan masalah operasi cegatan maritim.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya