Dark/Light Mode

Banjir Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, 1 Korban Jiwa, 223 Rumah Rusak

Rabu, 6 Januari 2021 16:18 WIB
Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. (Foto: akun Twitter @BNPB_Indonesia)
Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. (Foto: akun Twitter @BNPB_Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banjir melanda Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, menelan korban 1 orang meninggal dunia. Kejadian ini berlangsung pada Senin (4/1), sekitar pukul 18.00 waktu setempat. "Tak hanya korban meninggal, lebih dari 200 KK mengungsi ke tempat yang lebih aman," tulis Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati dalam keterangannya, Rabu (6/1). D

Ditambahkan Raditya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe melaporkan bencana hidrometeorologi, berupa banjir dan tanah longsor, dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi disertai kondisi tanah labil. Wilayah terdampak tersebar di 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Tahuna, Kendahe, Maganitu, Maganitu Selatan, Tabukan Selatan Tengah dan Tabukan Selatan Tenggara. 

BPBD setempat juga mencatat banjir dan longsor berlangsung di Kecamatan Tahuna, Tabukan Selatan Tengah dan Tabukan Selatan Tenggara, sedangkan longsor terjadi di Kecamatan Kendahe dan banjir di Manganitu Selatan. Sebanyak 223 KK mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat terdekat. Sebagian korban terdampak paling banyak di Kecamatan Maganitu Selatan yang disebabkan banjir. 

Baca juga : Prof. Hikmahanto: Kuat Dugaan Seaglider Milik Negara, Bukan Swasta

Selain korban jiwa, bencana juga menyebabkan kerugian material berupa 223 unit rumah, 4 unit tempat ibadah dan 1 unit sekolah terdampak. Saat kejadian tinggi muka air antara 20 hingga 150 cm.

"BPBD setempat memantau genangan air berangsur surut. Beberapa kecamatan terdampak terdapat akses jalan yang tertutup material longsor," tambahnya.

Merespons situasi darurat, BPBD Kabupaten Kepulauan Sangihe berada di lokasi untuk melakukan pendataan. Hasil kaji cepat menyebutkan kebutuhan mendesak, antara lain logistik dan peralatan untuk pembersihan material yang terbawa banjir maupun longsor. 

Baca juga : Jumlah Kasusnya Turun 46, Korban Jiwa Bertambah 42

BPBD bersama TNI, Polri, aparat kecamatan, masyarakat serta pihak lainnya membantu untuk membersihkan material longsor di akses jalan. Bersama dengan Dinas Sosial setempat dan unsur aparat kecamatan, BPBD menyiapkan kebutuhan logistik dan distribusikannya ke warga yang mengungsi. 

Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca yang terpantau melalui Info BMKG, beberapa kecamatan terdampak masih mengalami potensi hujan dengan intensitas ringan hingga dua hari ke depan.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor atau angin kencang," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.