Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pilpres 2024 masih jauh. Namun, banyak tokoh di negeri ini sudah bicara soal calon pengganti Presiden Jokowi. Salah satu tokoh yang bicara soal ini adalah Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Prof Jimly Asshiddiqie. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengompori Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk maju di 2024.
Dorongan Jimly itu disampaikan lewat cuitannya di akun Twitter @JimlyAs, Selasa (5/1). Dalam cuitan tersebut, Jimly mengomentari pernyataan pengamat politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, yang dimuat situs berita online.
Dalam berita itu, Emrus menyebut, Mega merupakan sosok yang cakap dan sangat mumpuni. Makanya, Mega sangat berpeluang maju di 2024. Apalagi di perpolitikan dunia pun ada fenomena tokoh-tokoh senior maju lagi. Seperti Mahathir Mohamad di Malaysia dan Joe Biden di Amerika Serikat.
Baca juga : Trump Mau Luncurkan Kampanye Pilpres 2024
“Boleh juga. Ini ide kreatif yang bisa jadi bahan renungan untuk Ibu Megawati dan para pendukungnya,” komentar Jimly.
Dia kemudian mengulas munculnya para politisi senior kembali ke panggung utama. Ada yang menjadi Presiden, Perdana Menteri, dan juga Ketua DPR. Saat ini, usia tidak lagi menjadi penghalang.
"Nancy Pelosi (80 tahun) baru terpilih lagi sebagai Ketua DPR AS,” tutup Jimly sambil menuliskan judul berita “Politik Dunia Ada Mahathir Hingga Joe Biden, Artinya Peluang Megawati Capres 2024 Terbuka Lebar".
Baca juga : Trump Masih Setengah Hati
Karena pendapatnya dikomentari Jimly, Emrus bicara lagi. Kata dia, peluang Mega masih sangat besar. Meski dalam 12 tahun terakhir Mega memposisikan diri menjadi king maker, namun tidak menutup kemungkinan Presiden ke-5 itu turun gunung kembali. "Di dalam alam demokrasi, hal tersebut sangat bisa terjadi," ungkap Emrus, dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut Emrus, yang terpenting adalah, sosok calon menawarkan gagasan dan program yang baik untuk rakyatnya. Faktor pengalaman pernah menduduki jabatan eksekutif tertinggi menjadi variabel pendukung. "Variabel utama itu ada ide, gagasan, dan program yang luar biasa. Bukan kah itu yang ditawarkan Mahathir Mohamad hingga dia terpilih? Kan begitu," jelasnya, mencontohkan.
Selain itu, capres juga harus menawarkan gagasan yang belum dicanangkan presiden sebelumnya. Jadi, harus menunjukkan antitesis yang luar biasa. Misalnya, menawarkan ide, gagasan, program dan loncatan yang luar biasa dari presiden sebelumnya. Kemudian, melontarkan gagasan yang belum ditunaikan presiden sebelumnya.
Baca juga : Ma`ruf Rutin Jalan Di Air
"Jika kedua hal itu bisa dilakukan, saya kira sangat bisa (maju kembali). Kecuali bagi yang sudah dua periode, karena konstitusi kita melarang. Sedangkan buat Bu Mega, sangat terbuka lebar," terangnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya