Dark/Light Mode

Bersamaan Dengan Pelantikan Joe Biden

Trump Mau Luncurkan Kampanye Pilpres 2024

Senin, 30 November 2020 05:52 WIB
Presiden Donald Trump belum rela dikalahkan Joe Biden. (Foto Associated Press)
Presiden Donald Trump belum rela dikalahkan Joe Biden. (Foto Associated Press)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat Donald Trump belum rela dikalahkan Joe Biden. Pengusaha properti itu berencana meluncurkan kampanye pencalonannya untuk Pilpres 2024 di hari pelantikan Biden sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2021.

Dilansir Reuters, kemarin, Trump mengungkapkan, dirinya mau melakukan kampanye secara besar-besaran demi mencuri perhatian publik pada momen upacara pelantikan Biden. Tim kampanyenya, kini sedang menggodok susunan acaranya.

Baca juga : Jalankan Inpres, Menpora Luncurkan Program Main Bola Yuk

“ini akan menjadi keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menggelar kampanye pada hari pelantikan Presiden,” tulis Carl Tobias, pengamat dari Universitas richmond kepada Business insider.

Hingga kini, Trump belum mengakui hasil Pilpres 2020. Trump berulang kali menyatakan menolak untuk menyerah. Pada satu titik, Trump pernah mengakui kemenangan Biden.Tetapi, dia dengan cepat menarik kembali komentarnya. “Saya tidak mengakui apa pun,” tegas Trump.

Baca juga : Jangan Gegabah Dan Egois, Klaster Kerumunan Terbukti Picu Lonjakan Kasus

Putrinya, Ivanka dan istrinya, Melania telah mendesak trump untuk menerima kekalahannya. Namun Trump tak peduli. Untuk menjegal Biden, Politikus Republik itu telah melancarkan serangkaian gugatan hukum untuk menentang hasil pemilu. sejauh ini, dia tidak memenangkan satu pun gugatan itu.

Beberapa hari lalu, Administrasi Layanan Umum (GSA) telah mengizinkan proses transisi kepemimpinan. Dan, Trump menyampaikan telah memberi wewenang kepada Administrator Emily Murphy untuk memulai transisi ke kepresidenan Biden.

Baca juga : Trump Masih Setengah Hati

“Kasus tetap berlanjut, kami akan terus berjuang dengan baik, dan saya yakin kami akan menang,” cuit Trump. Namun, demi kepentingan negara, lanjut Trump, pihaknya merekomendasikan Emily dan timnya melakukan apa yang perlu dilakukan sehubungan dengan protokol awal transisi. Sementara, Biden, mengaku, belum mendengar kabar dari Trump. “Saya yakin kepala stafnya dan kepala staf saya telah ber bicara. Tetapi saya belum mendengar apa pun dari Presiden Trump,” pungkas Biden.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.