Dark/Light Mode

Serahkan Tongkat Ke Biden

Trump Masih Setengah Hati

Kamis, 26 November 2020 06:33 WIB
Presiden AS Donald Trump (Foto: Istimewa)
Presiden AS Donald Trump (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Akhirnya, Donald Trump memberikan persetujuan dimulainya proses transisi suksesi kepemimpinan ke Joe Biden. Namun, dia belum legowo seratus persen. Dia masih setengah hati karena masih tetap mengajukan gugatan Pilpres Amerika Serikat (AS). Dia pun masih bermimpi jadi pemenangnya. 

Kepastian itu disampaikan Trump, Senin (23/11). Dia siap mengarahkan timnya untuk bekerja sama dalam proses transisi kekuasaan. Hanya saja, dia masih nafsu untuk “bertarung”. Kali ini, lewat pengadilan.

Lewat akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrunp, dia bilang akan terus berjuang. Dia yakin akan membalikkan keadaan. Namun, demi keutuhan Amerika, dia akan melepas jabatannya sembari menunggu hasil gugatan. 

Baca juga : PUPR Bersama Kadin Tingkatkan Kinerja Jasa Konstruksi Nasional

"Saya merekomendasikan Emily (Emily Murphy, Pejabat Badan Layanan Umum AS) dan timnya melakukan apa yang perlu dilakukan sehubungan dengan protokol awal. Saya telah memberi tahu tim saya untuk melakukan hal yang sama," ucap Presiden AS dari Partai Republik ini.

Keikhlasan Trump ini menyusul pernyataan Senator Tennessee, Lamar Alexander. Dia menyarankan agar Trump mendahulukan kepentingan negara dan membantu transisi pemerintahan Biden. “Jika Anda berada dalam sorotan publik, orang-orang mengingat hal terakhir yang Anda lakukan,” saran Alexander.

Trump juga mendapat nasihat dari rekan sesama partainya di Republik, Rob Portman. Dia mendesak BLU Amerika mengeluarkan dana dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk transisi kekuasaan. Biden harus menerima arahan dari pejabat tinggi, mengenai keamanan nasional dan rencana distribusi vaksin Virus Corona.

Baca juga : Aplikasi Gawe.id Mudahkan Pencari Kerja Di Tengah Pandemi

Dengan sikap seperti itu, kritikan terhadap Trump masih berlanjut. Kali ini datang dari senator Partai Republik di West Virginia, Shelley Moore Capito. Dia meminta proses transisi harus berjalan mulus. Baginya, Pilpres 2020 telah berakhir. "Kembali ke satu titik, yaitu mempertahankan keutuhan negara," tegasnya.

Sejak awal, mayoritas kader Republik menyesalkan penolakan Trump atas kemenangan Biden. Apalagi sampai Trump menghalang-halangi Biden melakukan transisi. Sikap Trump ini dianggap ancaman serius terhadap proses demokrasi Amerika. 

Bagaimana sikap Biden? Tim Biden merespons kesediaan Trump menerima proses transisi. Mereka menilai, keputusan Trump patut diapresiasi. Mengingat tujuannya demi kesatuan Amerika, terlebih di masa pandemi Virus Corona. 

Baca juga : Kelurahan Tebet Barat Catat Kasus Covid-19 Tertinggi Di Jakarta

"Keputusan hari ini adalah langkah yang diperlukan untuk mulai mengatasi tantangan yang dihadapi bangsa kita, termasuk mengendalikan pandemi dan ekonomi kita kembali ke jalurnya," kata tim transisi Biden, dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNBC International, Selasa (24/11).

Biden pun dikabarkan mulai menunjuk beberapa nama untuk menjadi tim kebijakan luar negerinya. Di antaranya adalah John Kerry, Jake Sullivan, Anthony Blinken, dan Linda Thomas-Greenfield. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.