Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- AC Milan Vs Udinese, Rossoneri Tanpa Ibra
- Mau Tes GeNose, Pelni Minta Penumpang Puasa 30 Menit Dulu
- Airlangga Ketemu Paloh, Spekulasi Koalisi Di Pilpres 2024 Makin Kenceng
- Pemulihan Cedera, Fedex Absen Di Ajang Miami Open
- Tim Kajian Kemenko Polhukam Undang Korban Dan Pelapor UU ITE, Ada Nikita Mirzani

RM.id Rakyat Merdeka - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mengkritik pemerintah. Kali ini, soal masuknya kapal survei milik China di perairan Selat Sunda. Partai oposisi tunggal di Senayan ini memperingatkan, agar pemerintah lebih sigap mengamankan beranda Indonesia.
"Tegas itu salah satu cara. Yang lebih penting adalah kesiapan kita sendiri mengamankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), baik laut, darat maupun udara," ujar Ketua DPP PKS, Sukamta, kepada RMco.id, Sabtu (16/1).
Berita Terkait : BMKG: Jakarta Diguyur Hujan Ringan Hari Ini
Pernyataan ini merupakan reaksi atas peristiwa pencegatan kapal survei milik China, Xiang Yang Hong 03 oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) di perairan Selat Sunda pada Rabu (13/1) malam. Sukamta berharap, urusan pertahanan ini jangan bobol lagi.
"Dalam situasi lingkungan strategis yang sedang berubah dengan cepat ini, kita perlu berbenah juga dengan cepat dan menyeluruh," tegasnya.
Berita Terkait : Merawat Keberagaman, AHY Dirikan Overlanding Indonesia
Anggota DPR asal Yogyakarta ini berharap pemerintah segera membenahi sistem keamana laut Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki armada laut terkuat di dunia.
"Cita-citanya harus seperti itu, punya kekuatan dan teknologi yang tangguh untuk menjaga kedaulatan laut kita. Kalau masih lemah seperti saat ini akan mudah disusupi bahkan dieksplotisasi sumber daya laut kita oleh pihak asing. Saya berharap pembenahan soal ini jadi prioritas pemerintah," pungkasnya.
Berita Terkait : Resmi! Pemerintah Bubarkan Dan Larang Kegiatan FPI
Seperti diketahui, Bakamla berhasil mengintersep kapal survei China, Xiang Yang Hong 03 yang terbukti mematikan Automatic Identification System (AIS) ketika melintasi perairan Selat Sunda pada Rabu (13/1) malam.
AIS, merupakan merupakan sistem tracking kapal otomatis yang memberikan informasi tentang keadaan kapal. Baik posisi, waktu, haluan, dan kecepatannya untuk kepentingan keselamatan pelayaran. [BSH]
Tags :
Berita Lainnya