Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tol, BPJS, Kedelai, Tahu, Tempe, Daging, Cabe, Telur...

Harga-harga Naik Rakyat Ngelus Dada

Rabu, 20 Januari 2021 08:07 WIB
Ilustrasi pelayanan BPJS Kesehatan. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi pelayanan BPJS Kesehatan. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Saat itu, berbagai komoditas pangan seperti kedelai, cabe, telur ayam, hingga daging sapi, mulai melonjak. Namun, hal itu rupanya tidak dijadikan peringatan dini oleh pemerintah. Akibatnya,
berbagai komoditas pangan meroket di awal tahun ini.

“Persoalan ini terus berulang tiap tahun. Masih banyak masalah terutama di tata niaga. Ada indikasi, pasokan ditahan agar harga naik untuk menikmati keuntungan yang besar,” kata Andi, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Kondisi ini, kata dia, harus jadi atensi Satgas Pangan. Satgas harus memastikan komoditi ada di pasaran. Kalau ada kenaikan harga, segera antisipasi dengan melakukan operasi pasar.

Baca juga : Keluarga Minta Masiku Jangan Ngumpet Terus

Menurut dia, pihak yang paling terdampak dari gejolak harga pangan adalah konsumen yang kebanyakan adalah masyarakat kecil.

“Kasihan mereka, di saat menghadapi resesi ekonomi makin kesusahan,” ucapnya.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi ikut menyoroti kenaikan tarif tol di sembilan ruas tol di Pulau Jawa. Menurut dia, kenaikan tersebut tidak tepat di saat sekarang kondisi ekonomi belum pulih akibat resesi.

Baca juga : Ribka Anggap Lucu, Tapi Tidak Tertawa

Kalau pun naik, kata Tulus, golongan kendaraan umum dan kendaraan barang, tarifnya jangan ikut dinaikkan. Pasalnya, bila tarif tol kendaraan umum dan barang naik, imbasnya berupa kenaikan harga di tengah masyarakat.

“Kalau mau lihat indikator ekonomi, ya mestinya jangan naik dulu,” kata Tulus.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati menilai, sah-sah saja pemerintah menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Hanya saja, kenaikan ini dilakukan saat terjadi pelemahan daya beli masyarakat. “Waktunya tidak tepat. Sebaiknya ditunda saja,” tukasnya.

Baca juga : Luhut Dicari-cari

Warganet ikut mengomentari naiknya harga-harga. @Melllsss29 berharap kenaikan harga-harga dibarengi kenaikan gaji. “Harga sembako, cabe cabean, BPJS juga naik.. semoga gaji ikutan naik.. Aamiin,” cuitnya. “BPJS naik, tempe naik, tahu naik, cabe naik, telur naik, daging naik. Harga-harga naik, rakyat cuma bisa ngelus dada,” ujar @SayaAdith.

@Ophan_Lamara mengaku kesal dengan oknum yang menaikkan harga di tengah kesusahan rakyat. “Mereka tega !! Saat hidup sudah sangat sesulit ini, mereka malah menaikkan harga. Harga bahan pokok juga mulai pada naik di pasar-pasar. Tega !!!” ujarnya. “Tega-teganya naikin iuran BPJS kelas 3 lagi,” cuit @sri_saryani. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.