Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bandingin Jokowi Dan SBY Saat Terjang Banjir

Demokrat-Netizen Perang Urat Saraf

Kamis, 21 Januari 2021 07:20 WIB
Mobil Jokowi dan rombongan saat menerjang banjir di Kalimantan Selatan, Senin (18//1). (Foto: Setpres)
Mobil Jokowi dan rombongan saat menerjang banjir di Kalimantan Selatan, Senin (18//1). (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Foto Presiden Jokowi menerjang genangan air saat mengunjungi korban banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (18/1) dibanding-bandingkan dengan foto Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masih menjadi presiden. Debatnya panas. Saling ledeknya tajam. Ada warganet yang membela Jokowi, ada politisi Demokrat yang membela SBY.

Perdebatan bermula dari cuitan Ketua Cyber Indonesia, Husin Shihab. Dia mengapresiasi sikap Jokowi yang sampai berani menerjang banjir. "Baru kali ini ada Presiden Republik Indonesia menerjang banjir sampai begini karena peduli betul ke warganya yang jadi korban banjir," tulis @HusinShihab dengan menyertakan foto iring-iringan mobil Presiden yang menerjang ketinggian air. 

Cuitan ini kemudian ditanggapi banyak pihak. Bahkan, ada yang ngompor-ngomporin. "Pak @SBYudhoyono nggak suka itu," sambut @ngacapruk007, merujuk ke SBY. 

Baca juga : Di Tengah Guyuran Hujan, Jokowi Tinjau Lokasi Banjir Di Kabupaten Banjar

Melihat hal ini, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ossy Dermawan, agak panas. Dia membalas cuitan Husin dengan mengunggah dua foto SBY bersama Ani Yudhoyono yang menerjang banjir tanpa menggunakan kendaraan. 

"Mungkin sulit mencari foto mobil Presiden SBY di kala menerjang banjir. Tapi, kalau orangnya langsung yang menerjang banjir, Alhamdulillah ada. Bahkan, Almarhumah Ibu Ani turut mendampingi, memegang tangan Pak SBY dengan erat saat berjalan menerjang banjir," tulisnya, di akun @OssyDermawan.

Akun @KeishaKU ikut membela SBY. "Kalau bandingin Pak SBY dengan si dia, ibarat jauh panggang dari api," sahutnya.

Baca juga : Wajar, Demokrat Naik Pitam

Netizen Pro Jokowi membalas cuitan Ossy dengan menyinggung Hambalang. "Ya jauhlah, si dia nggak pernah bikin candi di Hambalang. Makanya jangan ngebandingin SBY dengan si dia. Tapi bandingkanlah SBY dengan Raja Samaratungga sebagai sesama pembangun candi," samber @Espriatna05. 

Akun @AbyManyu ikut membela Jokowi. "Bapak Jokowi bukan pemimpin yang suka berpangku tangan, mengandalkan bawahan bukan begitu Bapak SBY," cetusnya.

Sindiran-sindiran tadi membuat orang Demokrat semakin panas. Mereka kemudian mengkritik pernyataan Jokowi soal penyebab banjir di Kalsel yang disebut karena tingginya curah hujan selama 10 hari berturut-turut. “Seperti lepas tangan dari penyebab utama banjir yang hampir merendam semua kabupaten di Kalsel ini," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Irwan Fecho, kemarin.

Baca juga : Ini Daftar Rumah Sakit Rujukan Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air

Sambil meledek, dia mengaku bingung ketika pernyataan Jokowi dibenarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). "Kementerian teknis seperti KLHK menangani lingkungan dan kehutanan tetapi hanya bisa menyalahkan hujan, sungguh menggelitik akal sehat," sindir Anggota Komisi V DPR itu.

Ia menyebut, lokasi banjir Kalsel berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito. Dari hulu sampai hilir semuanya terendam, karena pembukaan dan pemanfaatan lahan pertambangan dan perkebunan. Terutama di Tabalong, Balangan, dan Riam Kiwa. "Di hulu DAS Barito yaitu Sub DAS Tabalong, Sub DAS Balangan, Sub DAS Barabai, Sub DAS Riam Kiwa, semuanya mengalami banjir," terangnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.