Dark/Light Mode

Jokowi Umumkan 6 Menteri Baru

Demokrat Ogah Ambil Pusing

Rabu, 23 Desember 2020 06:50 WIB
Bakomstra DPP Partai Demokrat, Ossy Dermawan. (Foto: Facebook)
Bakomstra DPP Partai Demokrat, Ossy Dermawan. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrat tidak ambil pusing dengan reshuffle Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang diumumkan Presiden Joko Widodo kemarin. Partai berlogo Bintang Mercy itu menilainya sebagai suatu proses politik yang wajar.

Padahal sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono berkali-kali disebut akan masuk menjadi menteri di KIM. Pasalnya, Partai Demokrat dinilai cukup berpeluang masuk ke dalam KIM. Demokrat dianggap bisa menguatkan pemerintahan secara politik. Tapi partai besutan SBY itu enggan ikut cawe-cawe.

“Kami Partai Demokrat memberikan keleluasaan kepada Presiden untuk melaksanakan reshuffle dan tidak akan mencampurinya,” kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan (Bakomstra DPP) Partai Demokrat, Ossy Dermawan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Partai Demokrat, kata dia, hanya berharap pemerintah dapat bekerja lebih maksimal dalam memimpin bangsa ini. Apalagi saat ini, Indonesia sedang berperang melawan pandemi Covid-19 dan berupaya bangkit dari keterpurukan ekonomi.

Sedangkan Partai Nasional Demokrat (NasDem) menyambut baik reshuffle kabinet yang diumumkan Presiden Joko Widodo. Partai yang dikomandoi Surya Paloh itu sangat memahami, pengangkatan dan pemberhentian menteri merupakan hak prerogatif Presiden.

Baca juga : Pakai Jaket Biru Muda, Menteri Baru Siap Kerja Kapan Saja

“Tentu Presiden memiliki catatan mengenai kinerja setiap menteri dalam setahun usia kabinet ini, sehingga tahu persis menteri mana yang perlu diganti,” ujar Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik Dewan Pimpinan (DPP) Partai NasDem, Charles Meikyansah dalam keterangan persnya yang diterima Rakyat Merdeka, kemarin.

Anggota Komisi IV DPR ini berharap, menteri yang baru diangkat Presiden Jokowi berkinerja lebih baik, dan merupakan figur yang bersih serta memiliki komitmen kuat untuk membantu Presiden dalam memajukan bangsa dan negara. Apalagi, masa tugas pemerintahan Jokowi tinggal empat tahun lagi.

Karena itu, NasDem pun berharap, empat tahun ke depan harus menjadi ‘tahun-tahun ajaib’ untuk menggenjot semua program yang tertunda. “Semua menteri tidak boleh punya agenda sendiri. Tapi total melaksanakan visi, misi dan program Presiden-Wakil Presiden,” tandas mantan jurnalis ini.

Mengomentari hal ini, Direktur Eksekutif Lembaga Emrus Corner, Emrus Sihombing mengatakan, sebenarnya tidak masalah jika Presiden Jokowi memilih kader parpol yang bukan dari koalisi pendukung pemerintah sebagai menterinya.

“Kita gotong royong saja membangun bangsa ini,” ujarnya, kepada wartawan, kemarin. Menurut Emrus, soal kontrol pemerintah, tak perlu dikhawatirkan. Sekalipun tanpa partai oposisi.

Baca juga : Jokowi Umumkan 6 Menteri Baru, Besok Pelantikan

Menurutnya, masyarakat memiliki saluran selain parpol untuk mengkritisi pemerintah. Misalnya, melalui media sosial.

Geger isu reshuffle kabinet ini muncul di publik sudah sekitar enam bulan. Indikasinya, terlihat ketika Presiden Jokowi marah dalam rapat kabinet pada 18 Juni 2020.

Belakangan, isu itu muncul kembali setelah dua menteri di KIM ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka adalah mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek 2020, dan eks Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo, yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi terkait izin ekspor benih lobster (benur).

Reshuffle ini akhirnya terealisasi. Presiden Jokowi telah mengumumkan enam menteri barunya dalam reshuffle Kabinet Indonesia Maju, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, kemarin.

Ada enam tokoh nasional yang mengisi enam menteri di KIM. Selain itu, Presiden Jokowi juga melakukan pergeseran nama lama untuk menjabat posisi baru. Mereka adalah Tri Rismaharini sebagai Mensos, menggantikan Juliari Batubara. Sandiaga S Uno ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Wishnutama Kusubandio.

Baca juga : Telkom Command Center Percepat Pemulihan Gangguan Jaringan

Lalu, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan l, menggantikan Terawan Agus Putranto. Yaqut Cholil Quomas sebagai Menteri Agama, menggantikan Fachrul Razi. Wahyu Sakti Trenggono menggantikan posisi Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Terakhir, M Luthfi ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan untuk menggantikan posisi Agus Suparmanto. Menurut jadwal, enam menteri anyar itu akan dilantik pada hari ini. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.