Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekonomi Masih Minus

Sri Mulyani Tetap Pede

Jumat, 22 Januari 2021 07:55 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Foto: Dok. Kemenkeu)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Foto: Dok. Kemenkeu)

 Sebelumnya 
Anggota Komisi XI DPR, Anis Byarwati mengatakan, pemulihan ekonomi sangat tergantung pada penanganan pandemi. Vaksin memang membantu pemulihan ekonomi, tapi bukan satu-satunya. “Selain penanganan pandemi, pemulihan ekonomi sangat tergantung pada efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah,” kata Anis, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Artinya, kata dia, penting bagi pemerintah untuk menjaga daya tahan ekonomi dengan mendongkrak sisi permintaan (demand). Seperti menjaga daya beli masyarakat atau konsumsi tumah tangga dan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca juga : Pandemi Covid Di Spanyol Masih Marak, Timnas U-19 Pulang Ke Tanah Air

Mungkinkah ekonomi tumbuh positif kurtal kedua nanti? Ekonom senior The Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik J Rachbini mengatakan, pemerintah memang perlu optimis. Tapi optimis itu harus dibarengi kondisi realistis.

“Kalau optimis tapi tidak realistis, namanya halu,” kata Didik, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Menteri Ekonomi Malaysia Kena Corona

Didik mengatakan, faktor paling utama dalam memperkirakan perkembangan ekonomi 2021 tidak lain adalah pandemi Corona.Pemulihan menuju pertumbuhan positif sangat tergantung pada keberhasilan atau kegagalan kebijakan mengatasi pandemi Corona sekarang ini.

Sekarang lihatlah data kasus harian positif Corona. Indonesia adalah negara paling buruk di ASEAN. Jumlah kasus harian mencapai 12 ribu per hari. Hal ini terjadi karena pemerintah di awal kebingungan apakah mengatasi Corona atau menumbuhkan ekonomi.

Baca juga : Awkarin, Masih Ungkit Sabian

Dari data tersebut tak terlihat Corona akan mereda. “Kalau sudah melihat tanda-tanda Corona mereda, bolehlah Sri Mulyani optimis. Persoalannya tanda-tanda itu tidak ada. Jadi berusaha dulu, baru optimis,” ujar Didik.

Dengan belum teratasinya Corona, proses pemulihan ekonomi akan berjalan sulit dan berat. Tidak mungkin bisa menyelesaikan pemulihan ekonomi jika tidak bisa mengatasi pandemi. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.