Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ekonomi Diramal Minus 2,2 Persen
Sri Mulyani Tak Berdaya
Selasa, 22 Desember 2020 07:01 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perekonomian nasional masih tertekan pandemi Corona. Menteri Keuangan Sri Mulyani seperti sudah tidak berdaya untuk memulihkannya secara cepat. Sri Mulyani pun blak-blakan mengenai kondisi yang terjadi. Dia bilang, secara keseluruhan, tahun ini ekonomi kita bisa minus 2,2 persen.
Dalam konferensi pers realisasi APBN November 2020 yang digelar secara virtual ini, kemarin, Sri Mulyani menyebut, sampai akhir tahun, ekonomi kita masih dalam rentang negatif. Kontraksinya bahkan lebih dalam dari proyeksi awal, yakni minus 1,7 persen hingga minus 2,2 persen.
Baca juga : Pelanggar Prokes Di Pilkada Kok Tidak Dipidana
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, kondisi itu terjadi karena kasus Covid-19 di sejumlah negara belum menunjukkan perbaikan. Kondisi ini sebagai tantangan negara-negara di dunia. "Ini pertumbuhan ekonomi yang dramatis," ucapnya.
Angka minus 1,7 persen sampai minus 2,2 persen merupakan proyeksi keempat yang dikeluarkan pemerintah. Sebelumnya, pemerintah tiga kali mengeluarkan proyeksi, yang angkanya lebih baik.
Baca juga : Ekonomi RI Menunjukkan Tren Positif Hingga Tahun Depan
Pertama, pada Mei-April, dengan proyeksi minus 0,4 hingga 2,3 persen. Kedua, Mei-Juni, dengan proyeksi 0,4 persen hingga 1,0 persen. Ketiga, September-Oktober, dengan proyeksi minus 0,6 persen hingga minus 1,7 persen.
Dalam Outlook 2020, Sri Mulyani menyebut, hanya konsumsi pemerintah yang diperkirakan tumbuh positif, yakni 0,3 persen. Sedangkan konsumsi rumah tangga tumbuh negatif 2,7 hingga 2,4 persen. Investasi juga diproyeksi tumbuh negatif di kisaran 4,5 hingga 4,4 persen. Ekspor terkontraksi 6,2 persen hingga 5,7 persen. Sedangkan impor diproyeksi tumbuh negatif di kisaran 15 persen hingga 14,3 persen.
Baca juga : Liga Eropa : AC Milan Dan Spurs Kunci Tiket 32 Besar
Untuk kuartal IV-2020, Sri Mulyani memprediksi, perekonomian mencapai kisaran minus 2,9 hingga minus 0,9 persen. "Proyeksi pertumbuhan Indonesia terus mengalami perubahan seiring perkembangan pandemi yang menciptakan ketidakpastian tinggi,” terangnya.
Ternyata, angka yang disampaikan Sri Mulyani ini masih lebih tinggi dibanding hitungan pengamat. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, misalnya, memprediksi, ekonomi kita akan anjlok hingga minus 3 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya