Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Krisis Lahan Makam Jadi Warning Buat Masyarakat

Saatnya Kita Jalani Prokes Dengan Ikhlas Dan Suka Cita

Sabtu, 23 Januari 2021 06:43 WIB
Ilustrasi pemakaman jenazah Covid di TPU Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)
Ilustrasi pemakaman jenazah Covid di TPU Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lahan pemakaman untuk jenazah korban virus Corona, khususnya di Jakarta, kian menipis. Ini menjadi warning agar masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Imbauan ini dilontarkan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo. Menurutnya, kesulitan dan keterbatasan lahan ini adalah peringatan bagi masyarakat agar lebih mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga : Saatnya Kita Jadi Pemain Utama Keuangan Syariah

“Ini warning kepada kita agar disiplin kesehatan. kita memutuskan ini pembatasan kerumunan ditaati. Disiplin diri juga harus dilakukan dan lainnya,” ujar Benny saat diwawancarai Radio Republik Indonesia (RRI).

Dia berharap, masyarakat melaksanakan prokes berdasarkan kesadaran, bukan paksaan. Paksaan akan melahirkan tekanan. “Kalau ikhlas ini akan dilakukan gembira, suka cita,” imbuh Pendiri Setara Institute ini.

Baca juga : KPK Telusuri Kontrak Kemensos Dengan Rekanan Proyek Bansos

Untuk menyiasati krisis kapasitas makam, Benny menyarankan alternatif. Yakni, memakamkan jenazah korban Covid-19 di pemakaman umum saja. Tentu, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Tak boleh ada kerumunan. Jenazah bisa dimakamkan dalam satu lubang dengan keluarga yang terlebih dahulu meninggal. Istilahnya, sistem tumpang.

Benny meminta masyarakat tidak paranoid sehingga melakukan penolakan pemakaman korban Covid-19 di wilayahnya. “Faktanya dari penelitian, yang meninggal tidak menularkan virus ini. Kita harus mempunyai rasa kemanusiaan untuk menghormati para korban Covid-19,” tuturnya.

Baca juga : Senayan Kembali Persoalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Benny menegaskan, orang yang membuat kerusuhan dalam menghadapi masalah ini adalah orang yang tidak mempunyai cinta kasih kepada Tuhan yang diyakininya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.